Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Pergerakan Massa Reuni 212, Polisi Berjaga di Stasiun Bogor

Kompas.com - 02/12/2021, 11:24 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor Kota mengerahkan sejumlah personelnya untuk melakukan penjagaan di Stasiun Bogor mengantisipasi pergerakan massa yang akan berangkat mengikuti aksi damai Reuni 212, di kawasan Patung Kuda, Jakarta.

Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan, penjagaan juga turut dilakukan di jalur perbatasan dan terminal.

"Hari ini kita lakukan giat pengamanan untuk antisipasi pergerakan massa yang berangkat dari sini," kata Susatyo, saat dikonfirmasi, Kamis (2/12/2021).

Baca juga: Sterilkan Kawasan Patung Kuda dari Massa Reuni 212, Polisi Berencana Sekat Jalan hingga Malam

Sementara itu, suasana di Stasiun Bogor masih terlihat normal. Tak ada aktivitas mencolok atau gerombolan massa yang menggunakan atribut khusus.

Beberapa petugas keamanan Stasiun Bogor tampak berjaga di depan pintu masuk untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh serta mengecek aplikasi PeduliLindungi para penumpang KRL Commuter Line.

Salah satu petugas keamanan Stasiun Bogor menuturkan, sejak pagi tadi belum terlihat adanya aktivitas yang mencolok dari penumpang.

"Saya tugas dari kereta pertama, nggak ada penumpang bergerombol atau pakai atribut khusus gitu. Kebanyakan mereka (penumpang) yang memang pekerja kantoran atau karyawan," sebutnya.

Kondisi serupa juga terjadi di Stasiun Bojonggede. Di sana, petugas gabungan disiagakan untuk mengantisipasi pergerakan massa.

Baca juga: Polda Metro Jaya Klaim Berhasil Halau Massa Reuni 212 ke Patung Kuda

Kepala Polsek Bojonggede Ajun Komisaris Dwi Susanto mengatakan, penjagaan dilakukan untuk mengurangi potensi kerumunan di Stasiun Bojonggede.

Sejauh ini, sambung Dwi, belum ada indikasi mobilisasi massa yang akan berangkat untuk mengikuti Reuni 212 di Jakarta.

"Setelah kita periksa satu per satu belum ada pergerakan massa," bebernya.

Acara Reuni 212 akan tetap digelar di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, meski belum mengantongi izin dari kepolisian.

Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengatakan, acara itu tidak perlu mendapatkan izin dari kepolisian.

Sebab, menurut Slamet, hal itu merujuk pada Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

Ia menambahkan, acara Reuni 212 di Patung Kuda akan berjalan damai seperti namanya, "Aksi Superdamai".

"Cukup pemberitahuan, bukan izin, dan itu koordinator lapangan sudah melayangkan ke Polda Metro Jaya," ujar Slamet, Rabu kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com