Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Ancam Coret Anggaran Proyek Sumur Resapan 2 Tahun Berturut-turut

Kompas.com - 05/12/2021, 18:25 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengancam tidak akan meloloskan anggaran sumur resapan untuk tahun 2023 apabila tidak ada evaluasi menyeluruh dari Pemprov DKI Jakarta.

Pada 2022, kata Ida, anggaran sumur resapan sudah dicoret karena dinilai tidak efektif mengatasi banjir.

"2022 tidak kami anggarkan. Kalau memang hasilnya bagus kajiannya, kami anggarkan kembali di 2023. Kalau memang tidak, ya tidak perlu kami anggarkan," kata Ida saat dihubungi melalui telpon, Minggu (5/12/2021).

Baca juga: Sumur Resapan Ambles, Diaspal, lalu Dilubangi, Komisi D DPRD DKI Curiga Perencanaannya Salah

Politikus PDI-P itu meminta proyek sumur resapan dievaluasi secara menyeluruh, termasuk titik-titik sumur resapan yang mengundang kontroversi seperti di Jalan Lebak Bulus III, Cilandak, Jakarta Selatan.

"Harapan saya dinas atau pihak ketiganya harus membuat pengganti sumur resapan yang ditutup (aspal), non-APBD! Jangan minta tambah uang," kata Ida.

Sebagai informasi, deretan sumur resapan yang berada di Jalan Lebak Bulus diaspal setelah ambles.

Baca juga: Ada 29 Sumur Resapan Ditutup Aspal di Lebak Bulus, Semuanya Akan Dilubangi

Pantauan Kompas.com, Sabtu (4/12/2021), pengaspalan jalan dilakukan sepanjang 50 meter dan menutup sumur resapan yang dibuat.

Setelah ditutup, sejumlah pekerja proyek kembali melubangi tutup sumur resapan yang sebelumnya tertutup oleh aspal.

Kontroversi sumur resapan juga pernah terjadi saat proyek tersebut dibangun di samping Kanal Banjir Timur (KBT).

Baca juga: Pembangunan Sumur Resapan di Jakarta Tetap Akan Dilanjutkan meski Anggaran Dicoret DPRD DKI

Ketua Forum Warga Jakarta Azas Tigor Nainggolan menilai pembangunan sumur resapan di samping KBT hanya efektif menyerap anggaran tetapi tidak efektif menyerap air hujan.

Sebab, air hujan disebut bisa langsung dialirkan ke KBT tanpa harus ditampung di sumur resapan.

"Ini tidak efektif, karena jaka sembung enggak nyambung," kata Tigor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com