Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil Genap Depok, Saat Warga Keluhkan Kemacetan di Luar Margonda

Kompas.com - 06/12/2021, 05:38 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kota Depok dua hari ke belakang menjadi sorotan warganya lantaran penerapan sistem pembatasan kendaraan berdasarkan nomor pelat ganjil genap.

Kemacetan dikeluhkan di luar Jalan Margonda Raya. Mereka menumpahkan keluh kesahnya lewat media sosial.

Dari sejumlah kolom komentar di media sosial, warga melontarkan kondisi jalan-jalan di luar Margonda Raya macet.

Sepanjang jalur RTM mulai dari Kelapa Dua sampai simpang Pondok Duta sungguh luar binasa macetnya,” tulis @echos_gajah79 di akun media sosial @infodepok_id.

Macet parah di Lenteng Agung sama Kelapa Dua. Margondanya sepi. Cuma mindahin macet doang,” tulis @baguseptra di akun @infodepok_id.

Siliwangi-Tole Iskandar macet bangeeeettt,” tulis @nonieayulia di akun @infodepok_id.

Parah tadi mau ke Margonda aja maceeet banget. Yang ganjil pada dibuang ke Kelapa Dua dan ga gerak parah,” tulis @nadiraa.p di akun @infodepok_id.

Baca juga: Ganjil Genap Berlaku di Margonda, Kemacetan Terjadi Mulai dari ITC Depok

Kemacetan sempat terasa dari Jalan Lenteng Agung pada hari pertama penerapan sistem ganjil genap pada Sabtu (4/12/2021).

Komentar warga di media sosial tersebut menggambarkan kondisi kemacetan akibat ganjil genap.

Imbas kendaraan yang dialihkan aparat kepolisian, kemacetan mengular.

Belum lagi pengendara mobil yang tak mengetahui sistem ganjil genap dan menyebabkan antrean di titik pemeriksaan.

Adapun enam pos pemeriksaan tersebut tersebar di sejumlah titik.

Titik-titik tersebut, yakni Terminal Margonda, Simpang Ramanda dan Fly Over Universitas Indonesia (UI) atau sebelum pos polisi dari arah Lenteng Agung.

Kemudian, Fly Over UI dari arah Jalan Komjen Pol M. Yasin, Exit tol Margonda dari arah Kukusan, serta U-Turn Juanda atau on off ramp Margonda.

Baca juga: Kadishub Depok Akui Banyak Pengemudi Mobil Belum Tahu Penerapan Ganjil Genap di Margonda

Dianggap wajar

Banyak pengendara mobil yang tak mengetahui penerapan sistem pembatasan kendaraan roda empat berplat ganjil genap di Jalan Margonda Raya pada Sabtu (4/12/2021).

Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Eko Herwiyanto.

“Iya kalau hari kemarin kan Sabtu kan hari pertama uji coba ya, belum aware (ada ganjil genap) tadi kan, mungkin masih belum terlalu ini,” ujar Eko saat ditemui di Jalan Margonda Raya, Minggu (5/12/2021) siang.

Eko menganggap wajar terkait banyaknya pengendara mobil yang belum mengetahui sistem ganjil genap.

Pihaknya terus meningkatkan sosialisasi lewat berbagai media.

“Hari pertama itu praktis banyak orang yang belum paham ada ganjil genap. Masih banyak mobil plat ganjil yang ke kiri (padahal harusnya lurus),” kata Eko.

Adapun media sosialiasi sistem ganjil genap lewat spanduk, baliho, dan media sosial.

“Ini bagian dari sosialiasi kami untuk masyarakat agar masyarakat aware terhadap sistem ganjil genap,” kata Eko.

Baca juga: Uji Coba Ganjil Genap di Margonda Depok Akan Diberlakukan Lagi 11-12 Desember

Dinas Perhubungan Kota Depok mengklaim arus lalu lintas pada hari kedua uji coba sistem pembatasan kendaraan roda empat bernomor pelat ganjil genap lebih kondusif.

Eko mengatakan, hari kedua penerapan sistem ganjil genap lebih dipahami oleh masyarakat.

Hal itu berdasarkan pantauan Eko di titik pemeriksaan kendaraan sebelum Simpang Ramanda dari arah Kantor Pemerintah Kota Depok.

“Kalau kita saksikan di hari ini dengan kemarin di jam yang sama, kalau saya melihat hari ini lebih kondusif ini dibandingkan dengan hari kemarin di titik ini ya. Saya kemarin di titik ini (Simpang Ramanda),” kata Eko.

Ia mengatakan, kondisi arus lalu lintas di Jalan Margonda lebih lancar dibandingkan hari Sabtu kemarin.

Eko menyebutkan, lancarnya arus lalu lintas hari ini merupakan hasil dari sosialisasi kebijakan ganjil genap dari Dinas Perhubungan Kota Depok dan Satuan Lalu Lintas Polres Metro Depok.

“Hari pertama itu praktis banyak orang yang belum paham ada ganjil genap. Masih banyak mobil plat ganjil yang ke kiri (padahal harusnya lurus). Ini hari kedua yang ganjil sudah mulai di kanan,” ujar Eko.

Sementara itu, pantauan Kompas.com, arus lalu lintas di Jalan Margonda Raya pada Minggu sekitar pukul 13.00 WIB, mengalami kemacetan.

Kemacetan terpantau sebelum ITC Depok hingga titik pemeriksaan kendaraan ganjil genap.

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Depok memberlakukan sistem ganjil genap untuk menangani kemacetan di Kota Depok.

Sistem ganjil genap diberlakukan karena padatnya lalu lintas di Jalan Margonda Raya.

"Pada hari Sabtu dan Minggu itu sering terjadi kemacetan maka langkah yang kami ambil, Polres Depok khususnya Satlantas melakukan uji coba pelaksanaan ganjl genap," kata Kasatlantas Polres Metro Depok, Kompol Jhoni Eka Putra kepada wartawan, Selasa (23/11/2021).

Sistem pembatasan kendaraan dengan nomor polisi ganjil genap dilakukan untuk mengurangi kemacetan di Kota Depok.

Ia menilai, jalan-jalan di Kota Depok relatif sempit untuk menampung volume kendaraan.

“Sistem ganjil genap ini adalah langkah untuk kurangi kemacetan di Depok, karena kan untuk pelebaran jalan sudah tidak mungkin dilakukan,” ujar Jhoni saat dikonfirmasi, Rabu (24/11/2021) malam.

Jhoni berharap, masyarakat bisa berpartisipasi dan mendukung program ganjil genap demi mengurai kemacetan di Kota Depok.

Jhoni mengatakan, uji coba ganjil genap akan diberlakukan selama dua hari, yakni pada 4 dan 5 Desember pukul 12.00-18.00 WIB dan hanya berlaku untuk mobil.

Satlantas Polres Metro Depok akan melakukan analisis dan evaluasi terkait uji coba ganjil genap di Jalan Margonda Raya.

Jhoni menyebutkan, polisi belum menerapkan penindakan selama masa uji coba sistem ganjil genap.

Penerapan penindakan masih menunggu hasil evaluasi dan analisis hasil uji coba di Jalan Margonda Raya.

“Jika sudah siap nanti, akan kembali diberlakukan ganjil genap dan dilakukan penindakan. Kami masih terus sosialisasi kepada masyarakat,” tambah Jhoni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com