Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Gorong-gorong di Jalan I Gusti Ngurah Rai 10-12 Desember, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya

Kompas.com - 07/12/2021, 10:31 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur terus merampungkan pemasangan Box Culvert dan Crossing Buis Beton di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit.

Pelaksanaan tahap satu sudah rampung dan akan dilanjutkan tahap dua pada Jumat (10/12/2021) hingga Minggu (12/12/2021).

Pemasangan Box Culvert dan Crossing Buis Beton tahap dua akan dilaksanakan di depan kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Timur hingga depan Gedung Kantor PPP.

Baca juga: Ironi Slogan #KiniLebihBaik di Tengah Rentetan Kecelakaan Bus Transjakarta

Berikut rekayasa lalu lintas selama pemasangan Box Culvert dan Crossing Buis Beton tahap dua (10-12 November 2021):

1. Untuk kendaraan ringan dari arah barat (Jatinegara) menuju timur (kantor Wali Kota Jakarta Timur), dialihkan menggunakan lajur Transjakarta depan Palang Merah Indonesia Jakarta Timur kembali lagi ke jalur utama Jalan I Gusti Ngurah Rai depan Gedung Kantor PPP.

2. Untuk kendaraan ringan dari arah timur menuju barat dialihkan menggunakan lajur 1 Jalan I Gusti Ngurah Rai.

3. Untuk kendaraan berat dengan JBB di atas 5.501 kg dilarang melintas pukul 04.00 sampai 22.00 WIB dari arah barat menuju timur.

Disarankan agar melalui flyover Jalan I Gusti Ngurah Rai (TL Stasiun Klender), belok kanan menuju Jalan Pahlawan Revolusi (TL flyover Pondok Bambu), belok kiri menuju Jalan Kolonel Sugiono (TL Mc Donalds Raden Inten), belok kiri menuju Jalan Raden Inten II (TL Buaran), belok kanan menuju Jalan I Gusti Ngurah Rai.

4. Untuk kendaraan berat dengan JBB di atas 5.501 kg dilarang melintas pukul 04.00 sampai 22.00 WIB dari arah timur menuju barat.

Disarankan agar melalui Jalan I Gusti Ngurah Rai (TL Buaran), belok kiri menuju Jalan Raden Inten II (TL Mc Donalds Raden Inten), belok kanan menuju Jalan Kolonel Sugiono (TL flyover Pondok Bambu), belok kanan menuju Jalan Pahlawan Revolusi (TL Stasiun Klender), belok kiri menuju Jalan I Gusti Ngurah Rai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com