BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengungkapkan, ada kekeliruan informasi soal empat warga Jakarta dinyatakan terpapar virus corona varian Omicron berdasarkan hasil tes Covid-19 di Laboratorium Farmalab, Kabupaten Bekasi.
Sri menjelaskan, humas atau reporter dari Newsroom Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bekasi salah mengutip pernyataannya saat rapat dengan para camat.
Informasi yang salah kutip itu kemudian dimuat di situs resmi Pemerintah Kabupaten Bekasi, Bekasikab.go.id, pada Selasa (7/12/2021) kemarin, dan dikutip sejumlah media.
Pemkab Bekasi kemudian menarik informasi tersebut dari situs webnya karena terjadi kekeliruan informasi.
"Tidak ada yang mengatakan itu Omicron,” ujar Sri dalam keterangan resminya, Selasa (8/12/2021).
Baca juga: Kemenkes Bantah Varian Omicron Telah Terdeteksi di Cikarang, Kabupaten Bekasi
"Kemarin saya coba menjelaskan berita yang tentang dugaan warga Kabupaten Bekasi, bahwa yang positif tersebut bukan warga Kabupaten Bekasi, bukan juga yang positif Omicron. Itu warga Jakarta dan kejadiannya sudah lama, tanggal 23 November, sudah selesai karantinanya di Wisma Atlet Jakarta. Dan juga bukan Omicron,” tambahnya.
Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Masrikoh memastikan, varian Omicron belum terdeteksi di wilayahnya.
"Zero case (nol kasus), tidak ada temuan Omicron, saya pastikan," ujar Masrikoh.
Masrikoh mengatakan, dari 42 kasus aktif Covid-19 di wilayahnya per hari ini, tidak ada varian Omicron.
"Ada kesalahpahaman soal temuan kasus positif pekan lalu. Kebetulan pemeriksaan dilakukan di salah satu laboratorium wilayah kami dan itu juga belum dapat dipastikan varian baru. Infonya sedang diperiksa di Laboratorium Kesehatan Jawa Barat," ungkap Masrikoh.
Baca juga: Kemenkes: Varian Omicron Belum Terdeteksi di Indonesia
Masrikoh melanjutkan, informasi yang benar, ada temuan kasus positif Covid-19 yang bermula saat 20 warga negara asing bersama tujuh warga negara Indonesia tiba dari luar negeri di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta beberapa pekan lalu.
Sesuai peraturan yang ada, 19 warga di antaranya melakukan kewajiban tes PCR yang sampelnya diproses di Laboratorium Farmalab Cibitung, Kabupaten Bekasi.
"Hasilnya positif, saat ini mereka sudah melakukan isolasi di hotel pilihan dan Wisma Atlet. Tidak ada warga Bekasi. Jadi semua isoman di Jakarta meskipun laporan NAR-nya masuk ke kami," ujar Masrikoh.
Masrikoh menyatakan, persoalan ini sudah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang ditindaklanjuti dengan pendataan langsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.