Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen PT Transjakarta Bungkam soal Video Direksi Tonton Tari Perut

Kompas.com - 08/12/2021, 18:45 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memilih bungkam saat ditanya ihwal beredarnya video rekaman direksi perusahaan itu sedang menonton tari perut atau belly dance.

Mulanya, salah satu wartawan bertanya soal kebenaran video rekaman tersebut di sela konferensi pers di kantor PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (8/12/2021).

"Soal isu yang dilontarkan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta...," tanya wartawan.

Baca juga: Anggota DPRD Sebut Direksi Transjakarta Nonton Tari Perut Saat Ketemu Operator, Dirut Langsung Interupsi

Namun, saat wartawan itu belum selesai bertanya, Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya langsung memotongnya.

"Enggak. Makasih ya," ucap Yana.

Yana dan direksi kemudian meninggalkan tempat konferensi pers itu.

Sebelumnya, anggota DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia Setiadi dan Yana Aditya terlibat adu mulut dalam rapat kerja Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (6/12/2021).

Baca juga: Rapat Kerja Memanas, Anggota DPRD DKI Sentil Dirut dan Sebut Direksi Transjakarta Tonton Tari Perut

Perdebatan bermula saat Adi menyatakan memiliki video rekaman direksi PT Transjakarta bertemu operator bus transjakarta.

Adi mengatakan, dalam video yang dia miliki, direksi PT Transjakarta tampak menonton tari perut atau belly dance.

"Jalan-jalan direksi lengkap, bapak pergi ke kafe, bapak (menonton) belly dance (tari perut), striptis, ngobrol-ngobrol tentang perkembangan transportasi," kata Adi di depan jajaran direksi PT Transjakarta.

Mendengar pernyataan Adi, Yana langsung menginterupsi dan meminta izin berbicara kepada pimpinan rapat.

Yana meminta izin berbicara sebagai seorang warga negara, bukan sebagai dirut PT Transjakarta.

"Saya warga negara kepada wakil rakyat, hanya ingin menanyakan, mohon maaf, (yang menonton belly dance) ini siapa?" tanya Yana.

"Saya warga negara, saya hanya ingin mengetahui apakah video itu ada atau tidak," tutur Yana dengan nada yang meninggi.

Adi kemudian meminta Yana tidak melibatkan perasaannya. Adi berujar, pernyataannya itu tidak ditujukan kepada Yana.

"Saya tidak bicara tentang Anda, saya kan sebut tadi (direksi), saya tidak bicara tentang Anda," tutur Adi yang merupakan politikus Partai Gerindra.

Perdebatan kemudian terhenti setelah Adi Kurnia memilih undur diri dengan alasan harus mengantar orangtuanya melakukan medical check up.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com