JAKARTA, KOMPAS.com - Pensiunan pesepak bola nasional Bambang Pamungkas dilaporkan oleh mantan istrinya, Amalia Fujiawati, ke Polda Metro Jaya atas dugaan kasus penelantaran anak.
Laporan yang dilayangkan Amalia pada Kamis (2/12/2021) itu telah teregistrasi dengan nomor LP/B/6039/XII/2021/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Proses penyelidikan dugaan kasus penelantaran anak itu pun kini sudah mulai berjalan. Penyidik Polda Metro Jaya sudah meminta keterangan dari pihak pelapor pada Kamis (16/12/2021) kemarin.
Baca juga: Diduga Telantarkan Anak, Bambang Pamungkas Dilaporkan Ke Polda Metro Jaya
Amalia melaporkan mantan striker Persija Jakarta itu atas dugaan pelanggaran Pasal 76B juncto Pasal 77B Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Hal ini dilakukan karena Bambang Pamungkas dianggap tidak memiliki iktikad baik untuk menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan.
Jalani pemeriksaan
Didampingi kuasa hukumnya, Wati Ali Nurdin, mantan istri Bambang Pamungkas itu menjalani pemeriksaan selama kurang lebih dua jam oleh penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Kami datang tadi kurang lebih jam 17.00 WIB selesai jam 19.00 WIB. Alhamdulillah, berjalan lancar," ujar Wati kepada wartawan Mapolda Metro Jaya, Kamis malam.
Menurut Wati, kliennya diberikan 20 pertanyaan yang fokus pada dugaan kasus penelantaran anak oleh Bambang selama kurang lebih satu tahun terakhir.
Baca juga: Diperiksa Terkait Kasus Bambang Pamungkas, Mantan Istri Siapkan Bukti Tes DNA
Dalam pemeriksaan tersebut, dia dan kliennya juga menunjukkan sejumlah alat bukti. Salah satunya bukti tes DNA anak Amalia dan Bambang.
"Kalau fokus pertanyaan adanya terkait dugaan penelantaran anak. Terus mulai kapan dugaan penelantaran anak, lebih ke sana lah," ungkap Wati.
Anak marah lihat foto Bepe
Pada kesempatan yang sama, Amalia mengungkapkan kondisi anak yang diduga telah ditelantarkan oleh mantan striker klub Persija Jakarta.
Menurut dia, kondisi psikologi anak-anaknya cukup terganggu karena tak pernah lagi bertemu Bambang selama kurang lebih satu tahun terakhir.
Baca juga: Kondisi Anak yang Diduga Ditelantarkan Bambang Pamungkas: Emosi Tak Stabil, Marah Lihat Foto Bepe
"Secara kestabilan emosi terpengaruh gara-gara dia enggak pernah ketemu ayahnya lagi. Tabiat anak-anak jadi agak berubah, saya sadari secara psikisnya," kata Amalia seusai dua jam diperiksa penyidik Polda Metro Jaya.
Selain itu, lanjut Amalia, terdapat perubahan sikap yang ditunjukkan anaknya setiap kali mengingat atau melihat foto Bambang Pamungkas.
Menurut dia, sang anak bahkan sempat menyatakan tidak ingin bertemu dengan pesepak bola tersebut, sejak ditelantarkan selama setahun terakhir.
"Dia jadi emosi terus kalau lihat foto ayahnya. Dia tahu itu ayahnya, tapi enggak mau melihat wajah ayahnya. Jadi marah dan menolak. Emosi cenderung berubah, saya merasa banget dia jadi emosian," pungkasnya.
Berharap ada iktikad baik
Untuk itu, Amalia berharap ada iktikad baik dari Bambang Pamungkas untuk mengakui dan menafkahi anak-anaknya.
Menurut dia, kasus yang dilaporkannya ke Polda Metro Jaya sebetulnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan jika ada iktikad baik dari Bambang Pamungkas.
"Harapannya saudara Bepe (Bambang Pamungkas) bisa dengan segala kerendahan hati beliau menyadari bahwa untuk apa ini diperpanjang," ungkap Amalia.
"Diselesaikan saja dengan komunikasi yang baik, jangan diteruskan lagi berbohongnya, karena akan bergulir terus, semakin besar permasalahannya," sambungnya.
Wati pun menegaskan bahwa kliennya tidak bermaksud untuk memidanakan Bambang Pamungkas.
Menurut Wati, Amalia siap berdamai dan tidak meneruskan proses hukum jika Bambang tidak lagi menelantarkan anak-anaknya.
"Kami pada prinsipnya, laporan ini bukan berarti ingin menjebloskan atau memperpanjang masalah. Kalau ada iktikad baik dari beliau, ya ini kami akan terima. Kita pun akan berdamai," ungkap Wati.
Selain itu, lanjut Wati, pesepak bola itu juga harus bersedia memberikan nafkah kepada anak-anak yang dilahirkan Amalia.
"Kalau memang itu anaknya, kami minta juga terkait pemenuhan nafkahnya, tapi itu tentatif ya, semampunya, enggak ada tuntutan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.