Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Area Bongkar Muat Bandara Soekarno-Hatta Tergenang Imbas Hujan Deras pada Selasa

Kompas.com - 22/12/2021, 15:19 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Area bongkar muat (loading dock) di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, terendam genangan air setinggi 40 sentimeter pada Selasa (21/12/2021).

Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M. Holik Muardi mengatakan, genangan itu terjadi karena debit saluran air utama meningkat imbas hujan deras yang terjadi di hari itu.

"Jadi memang pertama penyebabnya curah hujan yang sangat tinggi. Sudah jelas dari hujan itu, hujannya lebat banget dan lama itu," papar Holik melalui sambungan telepon, Rabu (22/12/2021).

Tak hanya itu, genangan di area bongkar muat Terminal 3 bandara juga terjadi karena tempat untuk membuang air genangan penuh.

"Makanya kami berinisiatif membuang air ke saluran yang lainnya. Jadi kami bagi-bagi lah buangannya itu, untuk melakukan pengeringan di genangan itu," ucap Holik.

Dia mengaku tak ada kerusakan yang dialami oleh mesin pompa air yang digunakan untuk menyedot genangan pada Selasa kemarin.

Meski demikian, mesin pompa yang berfungsi saat itu memang sempat kewalahan sehingga pihak Bandara Soekarno-Hatta turut mengerahkan mobile pump.

Holik menyebut, mobile pump itu mampu menyedot air dengan kapasitas 4.000 liter per menit.

"Ada mesin pompa tapi memang agak kewalahan juga saat itu terjadi. Sehingga kami langsung berinisiatif menambah (pompa air), dengan mobile pump untuk membantu penyedotan air," katanya.

Holik sebelumnya mengklaim, genangan yang muncul di Bandara Soekarno-Hatta tidak mengganggu pelayanan bagi penumpang. Sebab, genangan hanya merendam area loading dock di Terminal 3.

"Layanan kepada penumpang tidak terganggu, di mana genangan air sekitar 40 sentimeter terjadi di area terendah di Terminal 3 Internasional," kata Holik.

Menurut Holik, banjir tersebut surut dalam waktu kurang lebih 30 menit setelah petugas mengerahkan mesin penyedot air.

Dia menambahkan, area loading dock merupakan kawasan terbatas yang hanya bisa diakses oleh petugas, bukan lokasi untuk pelayanan penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com