Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesanan Tiket Bus PO Garuda Mas Meningkat 80 Persen, Paling Laris Keberangkatan 24 Desember

Kompas.com - 22/12/2021, 21:25 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesanan tiket bus dari PO Garuda Mas di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, meningkat hingga 80 persen.

Agen Garuda Mas di Terminal Kalideres Ivan Suparman mengatakan, peningkatan terjadi menjelang Hari Raya Natal, 25 Desember 2021.

"Peningkatan pemesanan tiket menjelang Natal ada sekitar 80 persenan. Tadi pagi saja sudah berangkatkan empat mobil kapasitas 20 kursi," ujar Ivan saat dikonfirmasi, Rabu (22/12/2021).

Baca juga: Izinkan Wisatawan Karantina di Wisma Atlet, Satgas Udara: Mau Tak Mau, Nanti Saya Dibilang Arogan

Sementara itu, pemesanan tiket paling laris, kata Ivan, terjadi pada keberangkatan 24 Desember 2021.

"Pemesanan tiket membeludak tanggal 24 Desember. Sudah dipesan sekitar lima bus, masing-masing isi 30-40 kursi," kata dia.

Namun, pemesanan tersebut bukan hanya mengangkut penumpang dari Terminal Kalideres saja.

Ivan mengatakan, jumlah pemesanan tersebut gabungan dari seluruh terminal keberangkatan lainnya di Jakarta.

Baca juga: 2 Anggota TNI yang Tulis Nomor HP di Paspor Mahasiswi Dibebastugaskan dari Wisma Atlet

Meski adanya peningkatan jumlah pesanan kursi, Ivan mengaku, agennya tidak menaikkan tarif bus.

"Harga masih normal, enggak ada kenaikan sama sekali," kata dia.

Adapun sebagian besar pemesanan tiket dilakukan secara langsung di loket agen. Namun, ada juga yang secara online.

"Pesan tiket ada yang melalui WhatsApp atau online, tapi kebanyakan langsung ke agen. Rata-rata sudah pada tahu," kata Ivan.

Baca juga: Saat WNI dari Luar Negeri Keluhkan Mahalnya Tarif Hotel Karantina...

Sementara itu, ia menyebutkan, trafik penumpang di Terminal Kalideres juga meningkat menjelang Hari Raya Natal.

"Terminal ada peningkatan setengahnya. Kalau biasanya 100 orang per hari, sekarang bisa 200 orang per hari," kata Ivan.

Namun demikian, angka ini disebutnya masih jauh dari trafik penumpang sebelum pandemi Covid-19 melanda.

"Tapi angka ini masih jauh dari normal sebelum pandemi, kalau dulu bisa 1.000 orang lebih. Masih jauh. Tapi bersyukur masih ada peningkatan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com