Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tatap Muka, Siswa SLBN 5 Antusias Ikut Kelas Sablon hingga Menjahit

Kompas.com - 04/01/2022, 18:25 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan siswa di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 5 Jakarta mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen.

Sejumlah siswa mengaku sangat menantikan momen kembali belajar di sekolah setiap hari.

Selain bisa bertemu dengan teman dan guru, para siswa mengaku ingin segera bisa mengikuti kelas keterampilan seperti sablon, tata boga, komputer, membatik, hingga tata busana.

Baca juga: Wajib PTM Terbatas 2022, Orangtua Tak Punya Opsi Sekolah Online

Putra, salah satu siswa SMA di SLBN 5, mengungkapkan kesenangannya bisa kembali ke sekolah dengan teman-teman dan belajar membuat sablon.

"Senang bisa bikin bareng. Kalau di rumah kan engga bisa. Di rumah enggak seru bosen," kata Putra sembari mengeringkan film sablon, Selasa (4/1/2022).

Sekian lama tidak rutin melakukan praktik sablon, Putra mengaku cukup kesulitan dalam mengerjakannya.

"Susah ngerjainnya, soalnya panas, keringetan. Tapi kalau di rumah bosen," lanjut Putra.

Sementara itu, Jihan, siswi kelas XII juga antusias mengikuti kelas keterampilan tata busana.

Baca juga: Gelar PTM 100 Persen, Pihak SMAN 23 Jakarta Akui Ada Kerumunan Siswa Saat Pulang Sekolah

"Hari ini bikin serbet gantung. Susah jahit jelujurnya, tapi gampang juga sih," ungkap Jihan dengan malu-malu.

Jihan mengaku senang bisa belajar menjahit bersama teman-teman dibandingkan belajar menjahit di rumah.

"Senang di sini, bareng teman-teman langsung. Kalau di rumah cuma lewat video," lanjut Jihan.

Adapun, Kepala SLBN 5 Jakarta, Eni Pujiastuti mengatakan dari total 197 siswa jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA, hampir seluruhnya mengikuti PTM.

siswa-siswi SLBN 5 Jakarta mengikuti PTM yang terbagi dalam dua sesi waktu. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi kurangnya ruang belajar siswa.

Baca juga: SLB Negeri 5 Jakarta Gelar PTM 100 Persen, Siswa Antusias Bertemu Teman

"Lantaran tempat duduk siswa itu harus berjarak. Karena sekarang sudah penuh kapasitas siswanya, jadi ruangan itu tidak muat," kata Eni, Selasa.

"Agar muat, kita gabungkan dua ruang kelas, kan tadinya itu satu ruangan disekat ya. Karena ruangannya semakin sedikit, maka kami membagi dua sesi waktu pembelajaran," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com