JAKARTA, KOMPAS.com = Kabar mengenai puluhan warga di kelurahan Krukut, kecamatan Tamansari, Jakarta Barat yang terpapar Covid-19 menjari berita paling populer sepanjang Minggu (10/1/2021) kemarin. Selain itu, kabar lainnya yang menarik perhatian pembaca masih terkait penangkapan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Korban yang merasa tertipu oleh Rahmat dan kroninya kini mulai bermunculan.
Berawal dari 1 Suspek Omicron, 36 Warga Krukut Tamansari Kini Positif Covid-19
Sebanyak 36 warga di Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terpapar Covid-19. Pengungkapan klaster tersebut berawal dari seorang warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Rabu (5/1/2022).
Tracing kemudian dilakukan hingga didapat 36 warga Krukut terkonfirmasi positif. Namun, jumlah itu masih bisa bertambah karena tracing atau pelacakan kontak erat akan dilakukan lagi.
Kepala Satuan Pelaksana Kelurahan Krukut, Nuryadin mengatakan, tracing awalnya dilakukan terhadap puluhan warga RW 002 Krukut pada Kamis (6/1/2022).
"Dari puluhan warga yang dites, ada 13 orang dinyatakan positif dan sudah dibawa ke Wisma Atlet," ujar Nuryadin, Jumat (7/1/2022).
Baca artikel selengkapnya di sini.
Wali Kota dan Pejabat Pemkot Bekasi Ditangkap KPK, Korban Penipuan Rekrutmen Pegawai Bermunculan
Korban penipuan dengan modus rekrutmen pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bermunculan setelah Wali Kota non-aktif Kota Bekasi, Rahmat Effendi, ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kepolisian Resort Kota Bekasi menerima setidaknya sembilan laporan terkait dengan penipuan tersebut, seperti dilansir Tribun Jakarta. Satu orang berinisial MAD (45) kemudian ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penipuan itu. MAD bukan merupakan pegawai Pemkot Bekasi, melainkan pihak swasta.
"Modus operandi yang dilakukan tersangka itu menjanjikan kepada sembilan korban untuk diterima jadi pegawai honorer di lingkungan kerja Pemkot Bekasi," ujar Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Hengki, Sabtu (8/1/2022).
Baca artikel selengkapnya di sini.
Seorang Pelaku Pengeroyokan 1 Keluarga di Cipinang Melayu Ternyata Satpam, Ditangkap Saat Bertugas
Jajaran Unit Reskrim Polsek Makasar, Jakarta Timur, kembali meringkus satu terduga pelaku pengeroyokan dan perampokan terhadap keluarga yang tinggal di Cipinang Melayu, Makasar.
Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Mochamad Zen mengatakan, pihaknya meringkus pria berinisial VG pada Sabtu (8/1/2022) malam di salah satu kantor di Cipinang Melayu.
VG yang berprofesi sebagai satpam itu diduga terlibat dalam penyerangan terhadap keluarga Titi Suherti (48) pada Sabtu (1/1/2022) sekira pukul 03.00 WIB.
Penyerangan tersebut dipicu senggolan motor antara salah seorang pelaku pengeroyokan dengan anggota keluarga Titi.
"Ditangkap saat pelaku sedang bekerja sebagai satpam. Ketika saya dan anggota tiba pelaku sempat mau kabur, tapi bisa diamankan," kata Zen, Minggu (9/1/2022), seperti dilansir TribunJakarta.com.
Baca artikel selengkapnya di sini.
Belasan Tahun Menanti Solusi Banjir di Bekasi, Anggaran Malah Dikorupsi, Warga: Kami Bosan Berharap
Warga yang rumahnya langganan terkena banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, meluapkan kekecewaan mereka terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Pasalnya, alih-alih menyelesaikan permasalahan banjir yang menahun di wilayah tersebut, Pemkot Bekasi malah menyelewengkan dana yang diperuntukkan bagi proyek penanggulangan banjir.
Diketahui, Wali Kota non-aktif Kota Bekasi Rahmat Effendi dan sejumlah jajarannya ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (5/1/2022), dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT).
Dilansir dari Kompas.id, salah satu dana yang dikorupsi adalah dana proyek penanggulangan banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Cakung, Kranji, Kota Bekasi.
Dana pembebasan lahan hingga imbalan dari pihak pengembang masuk ke rekening Rahmat Effendi alias Pepen.
Baca artikel selengkapnya di sini.
Putri Wali Kota Bekasi Klaim Tak Ada Transaksi Suap Saat Ayahnya Dibekuk KPK, "Tak Bawa Uang Sepeser Pun"
Ade Puspitasari, putri dari Wali Kota non-aktif Kota Bekasi Rahmat Effendi yang menjadi tersangka kasus suap, buka suara pasca operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumah dinas Wali Kota Bekasi, Rabu (5/1/2022).
Ade mengaku tidak ada transaksi suap yang berlangsung di rumah dinas tersebut saat KPK membekuk ayahnya. Akun Instagram @infobekasi.coo mengunggah pernyataan dari Ade dan sontak menarik perhatian warganet.
Dalam video berdurasi 1.40 menit tersebut, Ade menjelaskan situasi saat ayahnya dibawa oleh KPK. Menurut Ade, tidak ada uang sepeser pun yang dibawa bersama Rahmat Effendi, seperti yang dijelaskan sebelumnya oleh KPK dalam rilis persnya, Kamis (6/1/2022).
Baca artikel selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.