Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Vaksinasi Booster di Tangerang, Target 104.000 Orang dan Akan Digelar di Beberapa Titik

Kompas.com - 11/01/2022, 08:39 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang akan menyelenggarakan pemberian vaksin booster Covid-19 mulai Rabu (12/1/2022).

Belum diketahui pasti lokasi pemberian vaksin booster di Kota Tangerang. Akan tetapi, vaksinasi itu akan dilangsungkan di gedung sekolah, puskesmas, hingga rumah sakit (RS).

Kompas.com merangkum sejumlah informasi mengenai vaksinasi booster di Tangerang:

Target 104.000 orang

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menargetkan 104.000 orang akan menerima vaksin Covid-19 booster di wilayahnya.

Menurutnya, untuk saat ini tidak semua golongan masyarakat bisa mendapatkan vaksin booster tersebut.

Baca juga: Gelar Vaksinasi Booster 12 Januari, Pemkot Tangerang Sasar Lansia hinga PBI BPJS

"Yang di-booster tidak semua (golongan). Target 104.000 lansia. Sementara infonya yang di-booster itu lansia. Jadi itu yang kami kejar. Selanjutnya kami menunggu arahan dari kementerian," ucapnya saat dihubungi, Senin (10/12/2021).

Arief melanjutkan, selain warga lansia, warga di Kota Tangerang yang termasuk sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS juga diprioritaskan sebagai penerima vaksin booster.

Selain warga PBI BPJS, warga yang memiliki Kartu Tangerang Sehat turut ditargetkan sebagai penerima vaksinasi Covid-19 dosis ketiga tersebut.

 

Hingga saat ini, politikus Partai Demokrat itu mengaku belum mengetahui merek vaksin booster yang akan digunakan.

Gelar vaksin booster di beberapa lokasi

Arief menyatakan, pemberian vaksin booster bakal berlangsung di sejumlah lokasi.

Beberapa lokasi itu adalah puskesmas, gedung sekolah, dan RS.

Baca juga: Wali Kota Tangerang Berharap Presiden Jokowi Gratiskan Vaksin Booster Covid-19

"Bisa di puskesmas, bisa di sekolah. Yang pasti, kita sudah minta dukungan juga ke RS-RS swasta berupa fasilitas kesehatan untuk mau membantu percepatan (vaksin) booster ini juga," ucapnya.

Selain itu, Pemkot Tangerang juga bakal mendirikan gerai-gerai untuk vaksinasi booster.

Lantaran target vaksinasi booster adalah lansia, pihaknya belum berencana menggelar vaksinasi booster secara terpusat.

"Sekarang kami bikin gerai-gerai. Apalagi ini (sasaran) kan lansia, terus juga ada mereka yang kurang mampu. Kalau bisa kami dekatkan ke masyarakat," katanya.

Wacana vaksin booster berbayar

Arief berharap Presiden Joko Widodo menggratiskan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga bagi warga di wilayah administrasinya.

Hal tersebut diucapkan Arief menanggapi adanya wacana soal vaksin booster berbayar.

Baca juga: Dinkes DKI Masih Tunggu Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Booster Covid-19 dari Kemenkes

"Ya kami sih berharap vaksin booster (untuk) masyarakat ini bisa digratiskan semua," tuturnya.

"Saya berharap Pak Presiden (Joko Widodo), pemerintah pusat, dalam hal ini bisa berkenan tuh membantu masyarakat kami semua," sambung dia.

Politikus Partai Demokrat itu meminta agar vaksin booster digratiskan karena virus corona varian B.1.1.529 alias Omicron tengah merebak saat ini di Indonesia.

Selain itu, dia juga mengatakan ada kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Kota Tangerang meski belum signifikan.

"Kenapa (berharap vaksin booster gratis)? Sekarang ini lagi ada Omicron. Sudah mulai ada kenaikan kalaupun belum ada lonjakan dan mudah-mudahan tidak jadi gelombang ketiga," papar Arief.

Baca juga: Resmi Jadi Vaksin Booster, Berikut Efek Samping Pfizer, AstraZeneca, Coronavac, Moderna, dan Zifivax

Dia menyebutkan, potensi penularan Covid-19 dapat dicegah dengan vaksin booster. Arief menilai, vaksin booster bakal lebih masif penyuntikannya bila digratiskan.

Selain itu, menurut Arief, proses skrining warga juga akan lebih mudah jika vaksinasi Covid-19 dosis ketiga tidak berbayar.

"Kalau gratis, semua masyarakat bisa kami sweeping. Teknis lapangannya juga lebih mudah untuk skriningnya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com