Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Tetap Tindak Lanjuti Polusi Asap dari Genset yang Dikeluhkan Warga Menteng Atas

Kompas.com - 11/01/2022, 18:15 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup akan tetap menindaklanjuti persoalan polusi asap hitam yang dikeluhkan warga Menteng Atas, Setiabudi.

Polusi asap hitam ini diketahui berasal dari genset Pakuwon Tower yang lokasinya berada di kawasan Mal Kota Kasablanka, Tebet, Jakarta Selatan.

Persoalan tersebut kembali dibahas dalam rapat koordinasi pada tingkat Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan, pada Senin (10/1/2022).

"Kebetulan kemarin saya tidak ikut dapat, tapi informasinya dari Dinas Lingkungan Hidup DKI hari ini meninjau ke sana," ujar Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan dan Lingkungan Hidup Jakarta Selatan, Imam Bahri, saat dihubungi, Selasa (11/1/2022).

Baca juga: Saat Pemprov DKI Turun Tangan Atasi Kepulan Asap Hitam dari Genset di Mal Kota Kasablanka yang Ganggu Warga

Imam mengatakan, persoalan asap hitam dari genset tetap ditindaklanjuti karena berkaitan dengan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang dikeluhkan warga.

"Iya kaitannya soal AMDAL, pencemaran lingkungan. Tapi ini memang tupoksinya Dinas, beda dengan seperti pengrajin kayak tahu tempe itu mungkin di tingkat sudin," kata Imam.

Imam mengatakan, genset itu sebelumnya pernah diperiksa oleh Dinas LH pada tahun 2016 lalu. Hasilnya dari pemeriksaan genset itu dinyatakan baik.

"Tapi 2016 sudah dilakukan pengecekan oleh dinas LH dan dinyatakan baik pada waktu. Tapi dengan berkembang waktu kita cek lagi," kata Imam.

Sebelumnya, Manajemen Mal Kota Kasablanka angkat bicara mengenai keluhan warga RT 04 dan 07 RW 09, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan soal polusi asap itu.

Senior Promotion Manager Mal Kota Kasablanka, Agung Gunawan mengatakan, asap hitam yang menggangu warga Menteng Atas itu bukan berasal dari genset Mal Kota Kasablanka, melainkan milik Pakuwon Tower.

Adapun Pakuwon Tower masih di dalam satu kawasan dengan titik lokasi berada di belakang gedung Mal Kota Kasablanka.

"Yang harus digarisbawahi kejadian bukan di Mal Kokas tapi Pakuan Tower. itu unit Office Tower letaknya di belakang Kokas, berbatasan langsung dengan kelurahan Menteng Atas. Jadi menang bukan di Mal," ujar Agung saat dikonfirmasi, Kamis (6/1/2022).

Baca juga: Manajemen Sebut Asap Hitam yang Dikeluhkan Warga Bukan dari Genset Mal Kota Kasablanka

Menurut Agung, asap dari genset yang disebut mengganggu warga itu terjadi awal November 2021. Namun saat ini persoalan itu telah diperbaiki.

"Kita sudah panggil vendor dan memperbaiki genset yang ada di Pakuan Tower tersebut dan sekarang semua sudah teratasi," kata Agung.

Agung menyebut, pihak Pakuan Tower telah bertemu dengan warga Menteng Atas terkait penyelesaian masalah itu. Hal itu juga disebut sudah diketahui oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

"Mereka juga katanya sudah ketemu warga setempat, ketemu dengan kecamatan dan sepertinya juga Dinas LH juga dah menginfo," ucap Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com