Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Lansia Semangat Ikut Vaksin Booster: Jalan Kaki 2 Km hingga Datang Kepagian

Kompas.com - 13/01/2022, 10:02 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster sudah berlangsung sejak Rabu (12/1/2022) kemarin. Vaksin booster masih diprioritaskan untuk warga lanjut usia 60 tahun keatas dan kelompok rentan.

Baca juga: Serba-serbi Vaksinasi Booster di Jakarta, Target Penerima hingga Cara Pendaftaran

Banyak ragam cerita para lansia saat mengikuti vaksinasi booster di hari pertama kemarin.

Jalan Kaki 2 km

Munandar (71), harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer ke lokasi penyuntikan vaksin booster. Ia berjalan kaki dari stasiun LRT dekat rumahnya di kawasan Kelapa Lilin ke Puskesmas Kelapa Gading.

Tak pelak, saat disuntik vaksin, dia pun tampak berkeringat.

"Kok keringatan Pak?" tanya petugas vaksinator saat akan menyuntiknya.

"Iya, tadi saya jalan dari (stasiun) LRT," jawab dia.

Petugas vaksinator itu tampak kaget mendengar jawaban Munandar.

"Itu kan jauh Pak," jawab petugas itu.

Baca juga: Lansia Ini Rela Jalan Kaki 2 Km ke Puskesmas Kelapa Gading demi Divaksinasi Booster

Munandar mengira, pelaksanaan vaksinasi booster digelar di stasiun LRT tersebut. Sebab sebelumnya, di stasiun itu pernah digelar vaksinasi serupa yang diikuti oleh istrinya.

"Saya kira ada di (stasiun) LRT (vaksinasinya), rumah saya dekat (stasiun) LRT. Jadi dari stasiun jalan ke sini, sekalian olahraga," kata Munandar.

Munandar mengaku sangat senang dengan pelaksanaan vaksinasi booster tersebut. Meskipun harus datang sendiri dan berjalan kaki, tetapi Munandar senang bisa tetap sehat dan mengikuti vaksinasi dosis ketiga itu.

"Saya senang, pelayanannya juga bagus. Saya acungkan jempol," kata dia.

Datang Kepagian

Di Tangerang Selatan, Ita (64) juga semangat mengikuti pelaksanaan vaksinasi booster.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com