Sidang yang diskors selama sekitar 15 menit itu kembali berjalan sesuai agenda setelah keadaan aman dan simpatisan kembali ke ruang tunggu persidangan.
Saat gempa berlangsung, ratusan orang simpatisan yang sedang menunggu sidang putusan dari kasus EDCcash sontak panik meminta keluar gedung Pengadilan Negeri Kota Bekasi karena keadaan pintu dikunci dari dalam.
"Iya, gempa tadi sekitar 10 detik. Saya ikut ngerasain, tapi untungnya sebentar," ungkap Didi, salah satu simpatisan dari terdakwa kasus EDCcash, Jum'at (14/1/2022).
Berebut turun di tangga darurat
Warga Apartemen MTH Residence, Jatinegara, Jakarta Timur, berhamburan keluar setelah merasakan guncangan gempa Sumur Banten pada Jumat (14/1/2022) sore.
Pantauan di lokasi, warga berhamburan keluar pada sekitar pukul 16.15 WIB.
Salah satu warga Apartemen MTH Residence, Jefri (48), merasakan guncangan gempa dari lantai tujuh. Ia bersama istri dan anaknya pun memutuskan keluar.
"(Kami) lewat tangga darurat. Sekeluarga keluar semua. Ini kami bertiga," ujar Jefri di lokasi, Jumat.
Baca juga: Nenek Arinah Lari meski Tak Rasakan Guncangan, Tiba-tiba Rumahnya Ambruk akibat Gempa
Jefri mengatakan, tangga darurat penuh ketika warga berhamburan keluar.
"Pajangan dinding gerak. Iya, tangga darurat penuh," kata Jefri.
Sementara itu, Yopi (24) salah satu karyawan di Gedung Berca, Slipi, Jakarta, mengaku berdesakan dengan karyawan lain di tangga darurat.
Ia sendiri turun dari lantai 4.
"Semua panik kan, turun tangga. Lift-nya kan mati kalau gempa," tutur Yopi.
Goncangan kuat
Yopi terlihat masih berada di luar gedung setelah diguncang gempa. Ia mengaku panik karena merasakan goncangan yang kuat dan buru-buru turun lewat tangga darurat.
Kepanikan juga dialami penghuni Apartemen Taman Anggrek di Tanjung Duren. Dini (36) saat itu sedang mengobrol dengan keluarganya di lantai 6.
"Lagi duduk tiba-tiba barang-barang goyang semua. Lampu keayun-ayun. Kita langsung turun," kata Dini.
Sementara itu, Lidya (28) yang bekerja di salah satu gerai di pusat perbelanjaan kawasan Kembangan, Jakarta Barat, awalnya tidak menduga bahwa saat itu sedang terjadi gempa bumi.
"Saya kira awalnya vertigo saya kumat. Soalnya sampai mual dan pusing. Lalu, teman saya juga merasakan yang sama," kata Lidya di Jakarta Barat, Jumat.
"Tapi, lampu, air, dan benda-benda itu goyang semua," lanjut dia
Baca juga: Kenapa Gempa Banten Terasa hingga Jakarta dan Lampung? Ini Kata Ahli
Lidya mengaku tak langsung menyadari telah terjadi gempa. Ia menduga ada kendaraan besar yang biasa melintas di jalan di samping gedung mal tempatnya bekerja.
"Jadi kami pikir, ada truk atau mobil besar yang lewat di samping mal. Karena memang biasanya kalau ada kendaraan besar, di sini suka bergetar," kata dia.
Bahkan kata dia, para pengunjung mal terlihat bersikap biasa saja. Terlebih, tidak ada pengumuman evakuasi dari pengelola mal.
Beberapa menit kemudian, baru lah ia mengetahui ada gempa, setelah pengumuman dari pengelola.
"Tapi sayang, pengumumannya cuma pemberitahuan bahwa ada gempa saja. Tidak ada arahan evakuasi," kata dia.
Lidya pun bersyukur gempa tersebut tidak terlalu dirasakan, sehingga melukai dirinya dan orang-orang di skeitarnya, maupun merusak bangunan tempatnya bekerja.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.