Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Gempa Banten M 6,6: Pasien Omicron Berhamburan, KRL Berhenti, hingga Sidang Diskors

Kompas.com - 15/01/2022, 10:53 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis pusat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 terjadi di barat daya Sumur, Banten, pukul 16.05.41 WIB, Jumat (14/1/2022).

Titik koordinat gempa berada pada 7.01 lintang selatan dan 105.206 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer dari permukaan laut. Menurut BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Guncangan gempa yang terasa cukup kuat juga dirasakan hingga ke beberapa wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Berikut merupakan rangkuman peristiwanya:

Pasien Omicron berhamburan

Kepanikan terjadi di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Jakarta Pusat.

Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet, Kolonel dr Mintoro Sumego mengatakan, pasien yang dirawat sempat keluar dari kamar inap tetapi masih dalam batas zona aman.

"Iya tadi pasien sempat keluar, tetapi mereka tetap berada di red zone semua, tidak keluar wilayah lain," kata Mintoro saat dihubungi oleh Kompas.com, Jumat (14/1/2022).

Baca juga: Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Sempat Keluar Kamar Saat Gempa, Humas: Tetapi Tetap di Red Zone

Pasien isolasi dan karantina di RSDC Wisma Atlet sendiri dipisahkan setiap tower dan blok-bloknya sehingga saat pasien keluar saat terjadi gempa, tidak menimbulkan kekhawatiran.

"Mereka masih di tower masing-masing, cuma sebentar. Lalu mereka telah diamankan lagi masuk ke ruang inapnya kembali," ujarnya.

"Kepanikan sesaat, tapi itu wajar sama halnya di tempat lain ketika terjadi gempa," tutur Mintoro.

Warga Krukut yang sedang isolasi mandiri spontan berhamburan ke luar rumah.

Seperti diketahui, wilayah RW 02 saat ini sedang memberlakukan micro lockdown, dari yang sebelumnya hanya 4 wilayah RT, kini menjadi 12 RT.

"Yang karantina wilayah sudah pasti keluar semua, termasuk yang pasien. Tadi dikabarkan Bu RW, katanya (warga) pada keluar semua," kata seorang warga Krutut, Hadi, saat dihubungi Jumat.

Baca juga: Sempat Berhamburan, Warga Karantina di Krukut Langsung Masuk Rumah Usai Gempa Magnitudo 6,7 Sumur Banten

Namun demikian, setelah guncangan gempa tidak lagi terasa, warga mulai kembali ke dalam rumah.

"Saat gempa pada tunggang langgang. Tapi setelah gempa, langsung masuk lagi," lanjut Hadi.

Operasional KRL Jakarta sempat terhenti

Operasional Kereta Api (KA) di DAOP 1 Jakarta sempat terhenti sekitar lima hingga 10 menit akibat gempa magnitudo 6,6 di Banten, Jumat (14/1/2022) sore.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya sudah mengecek kondisi operasional kereta hingga bangunan stasiun.

"Tadi sempat ditahan sekitar 5-10 menit untuk memastikan apakah tetap bisa dilanjutkan, tetapi sekarang sudah bisa dinyatakan aman jadi sudah normal kembali," ujar Eva saat dihubungi, Jumat.

Penghentian operasional kereta, lanjut Eva, dilakukan saat gempa terjadi sekitar pukul 16.05 WIB.

"(Penumpang) kondusif, normal biasa. Nggak teriak. Malah nggak berasa kalau di gerbong, kan keretanya udah goyang," kata Eva.

Baca juga: Gempa di Banten, Operasional Kereta Api di Jakarta Sempat Terhenti 5-10 Menit

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gempa Banten Guncang Jakarta

Eva juga memastikan, bangunan-bangunan stasiun di DAOP 1 Jakarta aman.

Sidang di Bekasi diskors

Gempa terasa hingga ke wilayah Bekasi dan sempat menghentikan sidang putusan terdakwa kasus EDCcash.

Sidang yang diskors selama sekitar 15 menit itu kembali berjalan sesuai agenda setelah keadaan aman dan simpatisan kembali ke ruang tunggu persidangan.

Saat gempa berlangsung, ratusan orang simpatisan yang sedang menunggu sidang putusan dari kasus EDCcash sontak panik meminta keluar gedung Pengadilan Negeri Kota Bekasi karena keadaan pintu dikunci dari dalam.

"Iya, gempa tadi sekitar 10 detik. Saya ikut ngerasain, tapi untungnya sebentar," ungkap Didi, salah satu simpatisan dari terdakwa kasus EDCcash, Jum'at (14/1/2022).

Berebut turun di tangga darurat

Warga Apartemen MTH Residence, Jatinegara, Jakarta Timur, berhamburan keluar setelah merasakan guncangan gempa Sumur Banten pada Jumat (14/1/2022) sore.

Pantauan di lokasi, warga berhamburan keluar pada sekitar pukul 16.15 WIB.

Salah satu warga Apartemen MTH Residence, Jefri (48), merasakan guncangan gempa dari lantai tujuh. Ia bersama istri dan anaknya pun memutuskan keluar.

"(Kami) lewat tangga darurat. Sekeluarga keluar semua. Ini kami bertiga," ujar Jefri di lokasi, Jumat.

Baca juga: Nenek Arinah Lari meski Tak Rasakan Guncangan, Tiba-tiba Rumahnya Ambruk akibat Gempa

Jefri mengatakan, tangga darurat penuh ketika warga berhamburan keluar.

"Pajangan dinding gerak. Iya, tangga darurat penuh," kata Jefri.

Sementara itu, Yopi (24) salah satu karyawan di Gedung Berca, Slipi, Jakarta, mengaku berdesakan dengan karyawan lain di tangga darurat.

Ia sendiri turun dari lantai 4.

"Semua panik kan, turun tangga. Lift-nya kan mati kalau gempa," tutur Yopi.

Goncangan kuat

Yopi terlihat masih berada di luar gedung setelah diguncang gempa. Ia mengaku panik karena merasakan goncangan yang kuat dan buru-buru turun lewat tangga darurat.

Kepanikan juga dialami penghuni Apartemen Taman Anggrek di Tanjung Duren. Dini (36) saat itu sedang mengobrol dengan keluarganya di lantai 6.

"Lagi duduk tiba-tiba barang-barang goyang semua. Lampu keayun-ayun. Kita langsung turun," kata Dini.

Sementara itu, Lidya (28) yang bekerja di salah satu gerai di pusat perbelanjaan kawasan Kembangan, Jakarta Barat, awalnya tidak menduga bahwa saat itu sedang terjadi gempa bumi.

"Saya kira awalnya vertigo saya kumat. Soalnya sampai mual dan pusing. Lalu, teman saya juga merasakan yang sama," kata Lidya di Jakarta Barat, Jumat.

"Tapi, lampu, air, dan benda-benda itu goyang semua," lanjut dia

Baca juga: Kenapa Gempa Banten Terasa hingga Jakarta dan Lampung? Ini Kata Ahli

Lidya mengaku tak langsung menyadari telah terjadi gempa. Ia menduga ada kendaraan besar yang biasa melintas di jalan di samping gedung mal tempatnya bekerja.

"Jadi kami pikir, ada truk atau mobil besar yang lewat di samping mal. Karena memang biasanya kalau ada kendaraan besar, di sini suka bergetar," kata dia.

Bahkan kata dia, para pengunjung mal terlihat bersikap biasa saja. Terlebih, tidak ada pengumuman evakuasi dari pengelola mal.

Beberapa menit kemudian, baru lah ia mengetahui ada gempa, setelah pengumuman dari pengelola.

"Tapi sayang, pengumumannya cuma pemberitahuan bahwa ada gempa saja. Tidak ada arahan evakuasi," kata dia.

Lidya pun bersyukur gempa tersebut tidak terlalu dirasakan, sehingga melukai dirinya dan orang-orang di skeitarnya, maupun merusak bangunan tempatnya bekerja.

Wagub Riza Patria minta warga tenang

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warga Ibu Kota tetap tenang. Lewat akun Instagram @arizapatria, Riza mengimbau semua orang untuk berada di tempat yang aman.

"Kita semua merasakan gempa, mari selalu tenang, pastikan kita berada di tempat yang aman," ucap Riza.

Baca juga: Update Gempa Banten, 861 Rumah dan 25 Sekolah di 44 Kecamatan Rusak

Persyaratan Rumah Anti GempaJICA Persyaratan Rumah Anti Gempa

Riza juga meminta agar semua pihak bisa saling mengabari sanak saudara bahwa semua baik-baik saja. Dia meminta warga untuk menjauhi benda yang dirasa kurang stabil.

"Telp/kabari keluarga kalau kita aman. Jangan masuk lift, jauhi barang yang mudah jatuh," ucap Riza.

Gedung rusak dan retak

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta mengatakan, gempa bumi magnitudo 6,6 di wilayah Sumur, Banten, berimbas pada rusaknya beberapa fasilitas di Ibu Kota.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Mohammad Insaf mengatakan, kerusakan fasilitas terjadi di RSUD Kalideres dan kantor Wali Kota Jakarta Timur.

"RSUD Kalideres, retak sebagian dinding; kantor Wali Kota Jakarta Timur, kerusakan pada dinding toilet (keramik terlepas)," kata Insaf melalui keterangan tertulis, Jumat (14/1/2022).

Guncangan terasa di Depok, Bogor, Tangsel

Guncangan gempa yang terasa cukup kuat membuat sebagian orang yang sedang berada di Polres Depok berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri.

"Kencang juga itu (gempa)," kata Joko, anggota kepolisian Polres Metro Depok.

Di luar Polres Depok, tampak pegawai perkantoran juga berhamburan ke luar gedung untuk selamatkan diri.

Raden, seorang tukang ojek yang sedang mangkal menunggu penumpang, juga merasakan guncangan gempa.

"Iya ngerasain gempa, tadi warga juga pada keluar dari kantor-kantor, itu juga orang dari BNI (Depok) pada keluar," ujar warga Kemiri Muka tersebut.

Baca juga: Novia Bachmid Bagikan Video Detik-detik Gempa, Sedang di Kamar Mandi dan Hanya Berbalut Handuk

Pegawai Bank BTPN, Margonda, Depok, Tenny, menyebut guncangan gempa cukup kuat dan lama. Dia yang pada saat itu sedang duduk di bangku kantor, langsung panik dan berlari ke luar gedung

"Iya berasa goyang-goyang. Saya lari keluar gedung, saya panik," ujar Tenny.

Sementara itu, warga yang sedang berada di kantor Polres Tangerang Selatan menuju lapangan halaman kantor.

"Kaget sih, tiba-tiba goyang. Kirain saya yang puyeng," ujar salah seorang petugas di lokasi.

Awak media yang sedang berada di lokasi juga langsung panik.

"Kaget pas orang teriak gempa, spontan langsung lari ke lapangan, lumayan sih getarannya," ucap salah seorang warga bernama Eva (27).

Dilansir dari akun Twitter resmi @BMKG, gempa juga terasa hingga Depok, Jawa Barat.

"Gempa min di Depok," komentar akun @Kevin pada unggahan BMKG.

"Kerasa ampe Bogor," sebut akun @MZA 1012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com