Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Street Race" Perdana di Ancol Rampung, Pembalap: Dulu Kucing-kucingan dengan Polisi, Sekarang Difasilitasi

Kompas.com - 17/01/2022, 09:31 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang balap jalanan legal alias street race yang difasilitasi Polda Metro Jaya telah berlangsung di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (16/1/2022).

Kegiatan itu diadakan oleh kepolisian untuk kali pertama.

Ajang yang diikuti 350 joki itu dimulai pukul 11.00 WIB dan rampung pukul 15.00 WIB.

Kompas.com merangkum sejumlah fakta mengenai street race perdana tersebut di sini.

Dulu kucing-kucingan, sekarang legal

Abet Cil (30), salah seorang peserta street race, mengaku senang dapat mengikuti ajang balapan legal ini.

Baca juga: Street Race Polda Metro Jaya Tak Akan Terapkan Sistem Kejuaraan, Ini Alasannya...

Ia mengaku selama ini selalu main kucing-kucingan dengan polisi ketika hendak melakukan balap liar.

"Diselenggarakan Polda ya sangat menarik aja gitu. Karena kan selama ini trek liar semua, kita diudak-udak polisi juga kan. Ternyata sekarang diadain sama Polda untuk event yang resmi," ujar Abet saat ditemui, Minggu.

Untuk ajang balap ini, Abet dan tim telah menyiapkan diri sejak dua hari sebelumnya. Mereka sampai harus bergadang untuk itu.

Abet mengaku tak mempermasalahkan soal hadiah. Polda Metro mengatakan, pemenang street race tidak akan diberi hadiah berupa uang.

Sebab, yang dia lakukan hanyalah sebatas menyalurkan hobi.

Di sisi lain, jika Abet dapat menjuarai ajang ini, nama bengkel yang menggarap motornya dapat melambung. Oleh karena itu, dia berharap bisa menjadi juara di ajang balap liar ini.

Muhammad Syarul (24), pembalap lainnya, turut berharap bahwa dirinya dapat memenangi ajang tersebut.

"Harapannya sih menang ya, buat nama bengkel," tutur dia saat ditemui, Minggu.

Baca juga: Street Race di Ancol Rampung, Polda Metro Jaya Soroti Masalah Ketertiban Penonton

Serupa dengan Abet, Syarul mengaku senang saat kepolisian menggelar ajang lomba balap liar legal.

Sebab, selama ini, dirinya harus "kucing-kucingan" saat melakukan balap liar ilegal.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com