Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Banjir Jakarta, 5 Rute Transjakarta Dialihkan, Ini Rinciannya

Kompas.com - 18/01/2022, 17:20 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima rute transjakarta dialihkan akibat banjir yang menggenangi sejumlah lokasi di Jakarta pada Selasa (18/1/2022) sore.

Plt Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas PT Transjakarta Angelina Betris mengatakan, lima rute yang mengalami penyesuaian yaitu Koridor 2, Koridor 7F, Koridor 10D, Koridor 3E, dan rute JAK30 untuk Mikrotrans.

"Semua layanan terdampak akan kembali beroperasi normal apabila genangan air sudah surut dan kembali bisa melayani pelanggan," ucap Angelina dalam keterangan tertulis, Selasa.

"Transjakarta mengimbau masyarakat yang biasa menggunakan layanan terdampak untuk bisa menyesuaikan perjalanan," imbuhnya.

Baca juga: Imbas Jalan Ahmad Yani Pulogadung Banjir, Gerbang Tol Cempaka Putih Ditutup Sementara

Adapun rute yang dialihkan yaitu:

1. Pulogadung-Harmoni (Koridor 2)

Karena genangan air di sekitar kawasan Cempaka Timur dan sekitarnya, untuk sementara Koridor 2 dialihkan melewati Koridor 4 (Pulogadung-Tosari). Sementara itu, arah Harmoni tidak melayani Halte Bermis sampai Senen.

Rute arah Harmoni yakni:

Pulogadung-TUGAS-Ps Genjing-Flyover Matraman-Salemba Carolus-Pal Putih-Atrium-RSPAD-Harmoni Central Busway (HCB).

2. Kampung Rambutan-Harmoni via Cempaka Putih (7F)

Karena adanya genangan air di sekitar kawasan Cempaka Timur dan sekitarnya, untuk sementara layanan 7F mengalami pengalihan di kedua arah.

Arah Harmoni:

Sementara tidak melayani Halte Utan Kayu Rawamangun sampai Halte Senen.

Arah Kampung Rambutan:

Sementara tidak melayani Halte Monas sampai dengan Utan Kayu Rawamangun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com