Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Berangkatkan Jemaah Umrah, Penyedia Travel Umrah Terpaksa Tombok Uang Pelanggan

Kompas.com - 19/01/2022, 06:21 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Penyedia jasa keberangkatan jemaah umrah Zahida Tour Travel mengaku harus mengeluarkan uang pribadi perusahaan untuk menutupi atau menombok kekurangan uang pelanggan yang mesti dikembalikan.

Staf Administrasi Zahida Tour Travel Angga menjelaskan, jauh sebelum peserta umrah berangkat ke Tanah Suci, pihaknya lebih dulu memesan dan membayar hotel untuk calon jemaah.

"Untuk umrah sendiri itu, karena kita ada pemberangkatan yang tertunda dan ada beberapa juga harus kembalikan tiket pesawat dan tiket hotel karena sudah dipesan," kata Angga ketika ditemui Kompas.com, Selasa (18/1/2022).

Baca juga: Kembali Gagal Berangkatkan Peserta Umrah, Pengusaha Travel di Depok Rugi

Penundaan keberangkatan calon jemaah umrah tersebut membuat pihaknya rugi lantaran beberapa tiket penerbangan harus dikembalikan.

"Sementara tiket yang sudah masuk daftar (booking) pesawat maupun hotel, kadang tak dapat dikembalikan sepenuhnya (uang 100 persen)," ungkapnya.

Ketika pemberangkatan jemaah dibatalkan, kata Angga, tidak semua hotel bersedia untuk mengembalikan uang yang sudah dibayarkan sebelumnya. Pengembalian tiket tersebut harus dikeluarkan melalui uang perusahaan.

Baca juga: Pemberangkatan Umrah Dihentikan Sementara, Penyedia Jasa Travel Ikuti Arahan Pemerintah

"Ada beberapa hotel yang tidak bisa mengembalikan (uang secara penuh) karena baru menjalani bisnis. Jadi kadang-kadang ditalangi oleh perusahaan," ujar Angga.

Di sisi lain, travel tersebut juga mengaku sudah empat kali gagal memberangkatkan calon peserta umrah ke Tanah Suci.

"Dari awal pandemi kurang lebih ada empat pemberangkatan (yang gagal)," ujar Angga.

Meski mengalami kerugian karena kebijakan pemerintah untuk melarang pemberangkatan jemaah umrah, Angga mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak.

"Kami selalu patuhi aturan pemerintah, apalagi sekarang di masa pandemi itu harus satu pintu keberangkatan, jadi yang dari mana-mana harus ke Jakarta dulu," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com