Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Sumur Resapan Tak Efektif, Warga Lebak Bulus: Ini Masih Banjir, Surutnya Lama...

Kompas.com - 19/01/2022, 18:07 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga di kelurahan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, mengkritik program sumur resapan yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di dekat tempat tinggal mereka.

Setidaknya sudah lebih dari dua bulan sumur resapan yang dibangun di Jalan Kamboja, Lebak Bulus, beroperasi. Lokasi tersebut diketahui merupakan daerah langganan banjir setiap kali hujan lebat melanda.

 

Namun warga sekitar mengaku keberadaan sumur resapan yang dibangun di lima titik sepanjang Jalan Kamboja tidak terlalu efektif mengurangi genangan air saat hujan turun.

Toto, seorang penghuni rumah kontrakan yang terletak di kawasan Jalan Kamboja, mengatakan bahwa banjir tetap melanda tempat ia bermukim pada Rabu (19/1/2022).

"Kalau dari pantauan saya ini tidak efektif. Kalau disebut menangani banjir, tapi masih banjir di sini," ujar Toto saat ditemui di lokasi.

Baca juga: Titik Banjir di Jakarta Semakin Meluas Rabu Sore, Ribuan Jiwa Mengungsi

Toto mengatakan, banjir yang lebih parah juga sebelumnya pernah terjadi pada Desember 2021 lalu. Ketinggian air saat itu lebih dari satu meter. Padahal, sumur resapan sudah mulai beroperasi.

"Saat banjir, (sumur resapan) buat air menjadi cepat surut juga tidak," kata Toto.

Warga lainnya, Umar, mengatakan bahwa pembangunan sumur resapan di lingkungan rumahnya itu sia-sia. Pasalnya, sumur dibangun tak jauh dari bibir sungai.

"Kalau saya bilang mubazir ya. Saat proses pembuatan lubang oleh tukang, itu sudah ada air (di sungai). Kalau sudah ada air begitu, nanti air yang baru datang meresapnya ke mana?" kata Umar.

Baca juga: Anies Klaim Banjir di Jakarta Cepat Surut, Faktanya Banjir Meluas dan Ratusan Orang Mengungsi

 

Menurut Umar, keberadaan sumur resapan juga membuat permukaan jalan rusak.

"Lebih efektif pengerukan lumpur (di sungai). Waktu itu habis pengerukan lumpur, air sungai jalannya lancar. Banjir cepat surut," kata Umar.


(Penulis : Muhammad Isa Bustomi | Editor : Ivany Atina Arbi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com