Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anak-anak Main Banjir di Jurumudi, Asyik Cari Ikan untuk Dipelihara Tanpa Pedulikan Bau Tak Sedap

Kompas.com - 21/01/2022, 15:27 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Di balik pusingnya para orangtua menghadapi banjir, ada segelintir anak kecil yang justru kegirangan.

Anak-anak bernama Azril (9) dan Salwa (6) misalnya. Mereka tampak asyik bermain di genangan setinggi 50 sentimeter di RT 004 RW 008, Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, pada Jumat (21/1/2022).

Dua bocah itu bersama rekan-rekan sebayanya tampak sibuk mencari ikan.

Baca juga: Cerita Warga Korban Banjir di Jurumudi, Dapat Bantuan 2 Bungkus Makanan untuk 5 Orang

Tanpa memedulikan teriknya matahari atau pun bau tak sedap yang tercium, mereka tampak fokus mencari hewan yang mereka anggap seperti harta karun itu.

Hingga Jumat siang, Azril dan Salwa sudah mendapatkan empat ikan berukuran kecil.

"Dapet, ini ikan anakan, baru dapet empat," kata Azril.

Salwa menambahkan, mereka akan terus mencari ikan sampai dapat banyak.

"Mau nyari banyak, sampai 20," kata Salwa.

Azril menyebutkan, ikan-ikan yang mereka dapatkan akan dipelihara di kediamannya.

"Mau ditaruh, mau dipelihara," kata dia.

Baca juga: Empat Hari Jadi Korban Banjir, Warga Jurumudi Belum Juga Dapat Bantuan

Mereka meletakkan ikan-ikan hasil tangkapan di sebuah toples transparan berbentuk silinder.

Saat ditanya apakah keduanya merasa senang saat banjir melanda, keduanya kompak menjawab, "Senang."

"Bisa main banjir-banjiran," tambah Salwa.

Setelah berhasil mendapat tujuh ikan kecil dan satu udang, Azril dan Salwa dkk tampak rehat sejenak.

Mereka tampak berdiskusi untuk memberi nama tiap-tiap ikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com