Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Odong-odong di Tegal Alur, Biasa Antar Bocah jadi Antar Pengungsi

Kompas.com - 21/01/2022, 20:25 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dodi (25) sopir kereta bermotor keliling untuk anak-anak atau biasa disebut odong-odong, terkena imbas banjir di wilayah di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

Dodi biasa menjajakan jasa berkeliling menggunakan motor yang dimodifikasi menjadi kereta dengan empat rangkaian.

Masing-masing rangkaian memiliki empat tempat duduk dan atap untuk menghalau panas dan gerimis.

Baca juga: Dagangan Senilai Rp 30 Juta Terendam Banjir di Tegal Alur, Pedagang: Seperempatnya Tidak Selamat

Ia biasanya berkeliling di Jalan Bakti Mulya, Jalan Menceng Raya, dan sekitarnya. Dalam sekali putaran, ia menarik tarif sekitar Rp 8.000 hingga Rp 10.000.

Namun, banjir yang merendam sebagian wilayah Jakarta pada Selasa (18/1/2022), membuatnya kesulitan mencari nafkah.

Hal ini disebabkan, pada beberapa titik, banjir sempat mencapai ketinggian 1 meter.

"Kalau banjirnya tinggi, saya langsung putar balik. Soalnya enggak mungkin motor melintas, takut mesinnya rusak. Penumpang di kereta juga bisa terendam," jelas Dodi beberapa waktu lalu.

Dodi pun harus mencari rute baru demi menghindari banjir. Namun, terkadang, ia masih harus berpapasan dengan genangan-genangan air lainnya.

Baca juga: Tawa Bocah Bermain Banjir di Tegal Alur, Senang Bisa Renang Gratis hingga Tangkap Ikan

"Kalau banjirnya kira-kira pendek, saya masih lintasin. Tapi sebelum melintas, saya lihat dulu pengendara lain yang lewat, buat mengukur ketinggian," kata dia.

Jadi ojek pengungsi

Akibat banjir, Dodi kehilangan sejumlah pelanggan.

Anak-anak yang menjadi pelanggannya banyak yang kebanjiran. Selain itu, mereka juga banyak yang lebih tertarik bermain air banjir.

Tak disangka, rezeki datang dengan cara lain. Kali ini, pelanggannya bukan anak-anak, melainkan korban banjir.

"Hari Rabu kemarin itu banyak warga yang justru numpang kereta saya buat evakuasi," kata Dodi sambil tersenyum.

Setidaknya ada lima rombongan warga yang menyewa keretanya untuk diantarkan ke rumah saudara untuk mengungsi.

Baca juga: Tegal Alur Kembali Dilanda Hujan, Warga Khawatir Ketinggian Banjir Bertambah

"Saya dicarter gitu, konsepnya jadi seperti ngojek aja. Tapi mereka membawa koper dan tas," lanjut dia.

Dari jasa tersebut, Dodi pun menerima upah sebesar Rp 20.000 dalam satu perjalanan.

Ia pun bersyukur, masih bisa mendapat rezeki, meski banjir sedang melanda sebagian besar wilayah kerjanya.

Namun demikian, ia berharap banjir segera usai dan aktivitas warga kembali normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com