Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM di Kota Tangerang Diprediksi Akan Berubah Jadi Level 3

Kompas.com - 24/01/2022, 23:20 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah memprediksi, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayahnya akan meningkat ke level 3.

Hal ini ia sampaikan terkait pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyatakan bahwa PPKM di DKI Jakarta berpotensi masuk level 3.

Sebagaimana diketahui, Kota Tangerang merupakan salah satu wilayah aglomerasi Jabodetabek.

Baca juga: Dinkes Catat 16 Kasus Transmisi Lokal Varian Omicron di Tangerang Selatan

"Mungkin kita naik juga, sama (seperti DKI Jakarta), mungkin," ungkap Arief, saat dihubungi, Senin (24/1/2022).

Menurut dia, ada dua penyebab level PPKM di Kota Tangerang bakal meningkat, salah satunya yakni peningkatan kasus Covid-19.

"Karena kasusnya (Covid-19) kan naik," kata Arief.

Kemudian, alasan kedua, Kota Tangerang merupakan salah satu wilayah yang termasuk aglomerasi Jabodetabek.

"Kita kan juga bagian dari aglomerasi," ucapnya.

Baca juga: Daftar 32 RS Rujukan Pasien Covid-19 di Kota Tangerang

Arief mengatakan, sebelum PPKM di wilayah administrasinya ditentukan, Pemkot Tangerang sudah menyesuaikan sejumlah peraturan berkait pembatasan kegiatan masyarakat.

Salah satunya adalah diwajibkannya 50 persen karyawan menerapkan bekerja dari rumah (work from home/WFH).

"Makanya kan sebenarnya kita sudah mulai meramu aturan seperti WFH 50 persen di kantor-kantor," ucapnya.

Selain itu, Pemkot Tangerang juga merencanakan seluruh siswa SD kembali mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara daring (online) dalam waktu dekat.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Pemkot Tangerang Rencanakan Seluruh Siswa SD Belajar Daring

Kini, kegiatan belajar secara daring hanya diikuti oleh murid SD kelas 1 dan 2. Sementara, siswa kelas 3-6 mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan kapasitas 50 persen.

Menurut Arief, Pemkot Tangerang akan mendiskusikan opsi tersebut, pada Rabu (26/1/2022).

"Hari Rabu itu kita mau kaji lagi, mungkin mau kita kurangi lagi anak-anak ini, yang SD kelas 3-6 semua mau kita virtualin," ujar Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com