Dengan demikian, pasokan air untuk warga akan diantisipasi dengan mobil tangki.
Kkrisis air yang terjadi saat ini, kata dia, bukan berarti tidak ada air atau kekeringan.
Sebab, air masih terus dipasok kepada masyarakat yang aliran airnya mengalami gangguan.
"Krisis air ini bukan berarti tidak ada air. Tapi air perpipaan yang harusnya lancar ada kotor dan kuning. Ini yang harus diperbaiki," kata dia.
Adapun laporan yang diterimanya dari Palyja terkait hal itu, kata dia, hanya berupa laporan bahwa aliran air sedang mengalami gangguan.
Baca juga: Anggota DPRD DKI Kritik Anies ke Acara PPP di Yogya Saat Covid-19 di Jakarta Melonjak
Selain memberitahu adanya gangguan, kata dia, mereka juga menyampaikan solusi sementara selagi ada perbaikan.
Lebih lanjut Ali pun meminta warga yang terkena krisis air agar bersabar.
"Untuk air bersih akan disuplai. Walaupun perbaikan, dibantu (pasokan air) dengan mobil tangki tapi segera diperbaiki," ucap dia.
Sebelumnya, Palyja sempat menanggapi tentang penyebab krisis air di kawasan Kampung Bandan.
Mereka mengklaim bahwa gangguan air terjadi akibat adanya kebocoran pipa jaringan.
"Adapun gangguan suplai air yang terjadi di area tersebut diindikasi karena adanya kebocoran pipa jaringan Palyja," ujar Corporate Communications and Social Responsibility Division Head Palyja Lydia Astriningworo dalam siaran pers yang diterima, Senin (3/1/2022).
Pihaknya pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terdampak.
"Sebagai upaya tindak lanjut, Palyja telah melakukan pencarian dan perbaikan kebocoran secara intensif. Untuk itu, kami mohon kesabaran dan pengertian dari pihak pelanggan," kata dia.
Baca juga: Tinggalkan Jakarta, Anies ke Yogyakarta Untuk Hadiri Muskerwil PPP DIY
Lydia mengatakan, selama kondisi suplai air belum normal, pihaknya akan mengirimkan bantuan air bersih melalui mobil tangki.
Namun, kata dia, saat permintaan bantuan air bersih melalui mobil tangki meningkat, tidak semua yang membutuhkan air dapat dipenuhi.