JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19 di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, hampir penuh.
Humas RSUD Cengkarang Aris Pribadi mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 sudah mencapai 78 persen, berdasarkan data yang dirilis Senin (31/1/2022).
"Data pasien Covid-19 yang diambil pada tanggal 30 Januari 2022 pukul 24.00 WIB, terdata sebanyak 90 pasien saat itu," jelas Aris saat dikonfirmasi, Rabu (2/2/2022).
Baca juga: Tempat Tidur Pasien Isolasi Covid-19 di Jakpus Terisi 73 Persen
Ia menambahkan, sudah 90 kasur yang digunakan, dari 115 kasur yang tersedia untuk pasien Covid-19.
Lebih jauh, Aris menjelaskan bahwa seluruh pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Cengkareng adalah pasien dengan gejala sedang hingga hingga pasien kritis.
Selain itu pasien di sana tidak hanya berasal dari Jakarta Barat, sebab rumah sakit tersebut merupakan tempat rujukan Covid-19 skala nasional.
Baca juga: BOR RS Covid-19 di Jakarta Capai 60 Persen, ICU 28 Persen
"Kita itu rujukan Covid-19 nasional untuk kasus sedang, berat, dan kritis. Jadi kami fokus pada pasien-pasien tersebut. Kalau pasien gejala ringan dirujuknya ke Wisma Atlet," imbuh dia.
Sementara itu, berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang diterima Kompas.com hari ini, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau BOR pasien Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 60 persen.
Sedangkan, BOR di ruangan intensive care unit (ICU) sebesar 28 persen.
Sebelumnya, per 31 Januari 2022, BOR pasien Covid-19 di Jakarta berada di angka 57 persen.
"Update BOR 57 persen ya, naik lagi, kemarin masih 54 (persen)," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (31/1/2022).
Dari 4.445 tempat tidur yang disediakan, 2.593 di antaranya sudah diisi pasien Covid-19. Sementara itu, tempat tidur ICU naik 3 persen.
"ICU naik lagi. Kemarin 19 (persen) kalau enggak salah, sekarang 22 (persen). BOR dari 4.445 terpakai 2.593, ICU dari 651 terpakai 145, ada peningkatan," ucap Riza.
Kenaikan tersebut, kata Riza, beriringan dengan kenaikan drastis kasus Covid-19 akibat varian Omicron akibat transmisi lokal.
"Apa yang menjadi perhatian, sering saya sampaikan sekarang Omicron-nya itu dari transmisi lokal meningkat drastis," ucap Riza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.