Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Rezeki Pengemudi Ojek Online Bergantung pada Bintang dari Pelanggan...

Kompas.com - 05/02/2022, 18:32 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Menurut dia, pelanggan bisa saja mengira pengemudi telah melakukan pelayanan yang buruk atau bahkan berbuat jahat kepada pelanggan terdahulu.

"Seperti misalnya disangka pengemudi galak atau cara mengemudikan kendaraannya berbahaya. Jadi pelanggan bisa saja membatalkan pesanan jika melihat bintang si pengemudi itu jelek," jelas Arman.

Baik Hendy maupun Arman mengaku belum pernah mendapatkan penilaian buruk dari pelanggan selama bertahun-tahun menjadi pengemudi ojek online.

Namun Hendy bercerita, seorang kerabat di daerahnya, sempat mendapat nilai bintang 1 dari pelanggan. Perkaranya, makanan yang diantarkan tidak lengkap.

Padahal menurut Hendy, protes tersebut seharusnya dilayangkan kepada restoran, bukan kepada kurir yang bahkan tidak diizinkan membuka kemasan makanan pesanan.

"Kadang-kadang, makanannya ada yang kurang. Kita sebagai kurir kan tidak tahu itu makanannya kurang atau tidak. Karena makanannya sudah tersegel sebelum kami terima," tutur Hendy.

Baca juga: Pengakuan Driver Ojol di Cirebon yang Dimaki-maki Pelanggan: Saya Bingung Dimarahi Terus

Akibat peristiwa tersebut, kerabat Hendy pun mendapat bintang 1 yang berujung pada sanksi suspend.

"Teman saya di-suspend, tapi untungnya cuma satu hari karena performa selama ini bagus terus," kata dia.

Kendati demikian rekannya tersebut jarang mendapat pesanan setelah akunnya kembali aktif.

"Setelah aktif itu, akunnya jarang dikasih orderan lagi. Kasihan," imbuh Hendy.

Hendy berharap, mekanism rating bisa segera dievaluasi ke depannya. Sehingga rating tidak lagi menjadi momok bagi pengemudi dan tidak ada lagi orang yang merasa diperlakukan tidak adil.

"Harapannya ke perusahaan semoga ke depannya orderan masih bisa lancar biarpun sempat diberi bintang satu," harap Hendy.

"Selain itu, kepada pelanggan, masyarakat, tolong bisa lebih menghargai kepada kami pengemudi, karena kami di sini mencari rezeki," ucap Hendy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com