Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya instruksikan Seluruh RS Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Kompas.com - 05/02/2022, 19:40 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menginstruksikan seluruh pimpinan rumah sakit untuk menyiapkan langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19.

Bima meminta seluruh rumah sakit bersiap dan memperhatikan seluruh aspek dalam menghadapi kemungkinan terburuk.

"Kondisi saat ini terjadi secara cepat dan di luar prediksi. Persiapan rumah sakit dari berbagai aspek harus benar-benar diperhatikan," kata Bima, Sabtu (5/2/2022).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Bogor Mengganas, Kekhawatiran Bima Arya hingga PTM Dihentikan

Bima meminta setiap rumah sakit melakukan langkah cepat dan memprioritaskan layanan rawat inap kepada pasien yang bergejala sedang hingga berat.

Ia menjelaskan, langkah tersebut dilakukan untuk mengendalikan tingkat ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit.

"Tempat tidur di rumah sakit betul-betul diprioritaskan bagi pasien dengan gejala sedang, berat dan kritis. Pasien dengan gejala ringan bisa isolasi mandiri atau di rawat di pusat isolasi terpadu,” tambah Bima.

Baca juga: Antisipasi Varian Omicron, Bima Arya Minta Warga dari Luar Negeri Diawasi

Di samping itu, persentase komposisi pasien berdasarkan kondisi klinis secara berkala juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keterpaparan pasien.

“Kami ingin memastikan tidak ada pasien yang ringan tetapi dilakukan rawat inap,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, saat ini angka ketersediaan tempat tidur dan ICU untuk pasien Covid-19 masih di angka 18 persen.

Baca juga: Dinkes Kota Bogor Sebut Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19 di Sekolah, 85 Orang Positif

Kendati demikian, ia tetap meminta seluruh rumah sakit untuk menyiapkan antisipasi secara menyeluruh dari semua aspek, di antaranya menyediakan tempat tidur isolasi minimal 30 persen serta menyiapkan fasilitas ICU.

“Saat ini angka tempat tidur dan ICU masih di 18 persen. Kemudian obat-obatan, oksigen, tenaga kesehatannya, beban dan pengaturan SDM-nya itu juga penting agar pengalaman yang sudah-sudah tidak terulang lagi,” pungkas Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com