Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahan di Tengah Pandemi, Pedagang Pasar Tanah Abang Promosi Barang Jualan Lewat Medsos

Kompas.com - 07/02/2022, 17:40 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang mengeluhkan menurunnya omzet penjualan.

Untuk bertahan menjalankan usahanya, para pedagang membuat akun media sosial Instagram sebagai alat promosi saat masa pandemi.

Akun @palugada.tanahabang merupakan media promosi pedagang Pasar Tanah Abang selama keterbatasan di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Jeritan Pedagang Pasar Tanah Abang di Tengah Lonjakan Kasus Omicron: Omzet Berasa Banget Turunnya...

Randy Widjaja, inisator Palugada Tanah Abang mengatakan, akun media sosial tersebut sebagai wadah menghubungkan calon pembeli dari berbagai daerah ke pedagang Pasar Tanah Abang dalam bertransaksi jual beli.

"Semenjak pandemi, pembeli dari daerah tidak punya akses untuk beli langsung ke Pasar Tanah Abang, jadi kita semacam solusi bagi toko-toko untuk menjangkau pembeli dari daerah," kata Randy saat dihubungi, Senin (7/2/2022).

Ide pembuatan akun Instagram ini tercetus pertama kali ketika pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada 2020.

"Awal-awal PSBB Pasar Tanah Abang sempat tutup tiga sampai empat bulan. Toko-toko yang sudah sewa tapi mereka tidak ada omzet, mereka mengeluh bagaimana kalau tidak ada omzet terus," kata Randy.

Atas dasar tersebut, Randy Widjaja membuat akun Instagram Palugada Tanah Abang sebagai media promosi para pedagang menjual produknya saat masa pandemi.

Baca juga: Jerit Pedagang di Pasar Tanah Abang yang Terdampak PPKM

Konten dari instagram Palugada Tanah Abang sendiri hanya menampilkan katalog-katalog barang dagangan, untuk transaksi selanjutnya dapat menghubungi langsung ke kontak penjual.

"Jadi kita liat katalognya di instagram Palugada Tanah Abang selanjutnya untuk transaksi bisa lewat WhatsApp masing-masing toko," ucapnya.

Hadirnya akun Instagram Palugada Tanah Abang mendapatkan berbagai respon yang positif dari para pedagang Pasar Tanah Abang.

"Mereka yang sudah bergabung happy semua, bahkan salah satu pedagang ada yang mendapat omzet sampai puluhan hingga ratusan juta," terang Randy.

Randy mengatakan saat ini jumlah pedagang yang sudah tergabung mencapai sekitar 1.250 pedagang.

Baca juga: Juru Parkir Liar di Pasar Tanah Abang Bikin Resah, Satu Motor Dipatok Rp 10.000

Dia menambahkan pedagang yang ingin bergabung salah satu syaratnya harus memiliki toko di Pasar Tanah Abang.

"Syaratnya cukup tokonya ada di Pasar Tanah Abang, karena kita ada verifikasi, kita datangi tempatnya untuk meminimalisir transaksi penipuan," kata dia.

Saat ini, akun instagram Palugada Tanah Abang telah memiliki 61.000 pengikut. Akun ini setiap harinya aktif mempromosikan barang dagangan dari para penjual di Pasar Tanah Abang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com