Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Depok Melonjak, Epidemiolog Sarankan Tempat Tidur Perawatan Segera Ditambah

Kompas.com - 08/02/2022, 05:20 WIB
M Chaerul Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Iwan Ariawan menyarankan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok segera menambah kapasitas tempat tidur pasien.

Hal ini perlu dilakukan dalam mengantisipasi kasus Covid-19 yang kian melonjak.

"Ketersedian bed 500-an dan isolasi 68 ICU, dengan kondisi saat ini harus segera menambah (bed) sehingga Depok kalau untuk jumlah maksimum bisa dua kali dari jumlah itu," ujar Iwan saat dihubungi, Senin (7/2/2022).

Baca juga: UPDATE: Kasus Covid-19 di Depok Bertambah 1.032 Orang

Iwan menuturkan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) harus ditinjau ulang. Sebab persentase saat ini dihitung berdasarkan kapasitas yang tersedia, bukan maksimum.

"Dari Kemenkes dan Kemendagri sebenarnya sudah meminta untuk diperbaiki ke kepasitas maksimum," tutur dia.

Iwan menekankan, penambahan tempat tidur harus ditingkatkan ke kapasitas maksimum seiring lonjakan kasus aktif Covid-19 di Depok.

"Jadi sepertinya Depok harus kembalikan ke kapasitas maksimum. Itu harus dilakukan sekarang jangan nanti, jangan kasus sudah tinggi baru dikerjakan," tegasnya.

Baca juga: Terus Bertambah, Kini 502 Kasus Covid-19 Terlacak di 41 Sekolah Wilayah Depok

Selain menambah kapasitas tempat tidur secara maksimum, kata Iwan, rumah sakit juga harus selektif dalam merawat pasien.

Artinya, pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mesti betul-betul bergejala berat atau membutuhkan perawatan.

Menurut Iwan, saat ini pasien yang dirawat di rumah sakit memiliki gejala ringan bahkan tanpa gejala.

Ia mengatakan, pasien dengan kondisi tersebut tidak wajib mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Dari kasus secara nasional 70 persen pasien covid yang dirawat di RS sebetulnya tanpa gejala dan gejala ringan. Harusnya mereka tidak perlu dirawat di RS, cukup di isoter (isolasi terpadu) atau isolasi mandiri di rumah atau hotel," tuturnya.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di Depok Lampaui Gelombang Dua, Pemkot Hanya Terima Data 6 Kasus Omicron

Adapun kasus aktif Covid-19 di Depok kian melonjak. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, angka kasus harian Covid-19 pada 2 Februari 2022 mencapai 880.

Pada 4 Februari 2022, jumlahnya melonjak lebih dari dua kali lipat, yakni 1.843 kasus baru.

Apabila dibandingkan dengan data pada 23 Januari 2022, maka kasus harian Covid-19 di Depok naik hampir 15 kali lipat selang dua pekan.

Ketika itu kasus harian Covid-19 tercatat ada 127 kasus. 

Pada Senin (7/2/2022), Dinkes Kota Depok melaporkan penambahan 1.032 kasus Covid-19. Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Depok mencapai 120.259.

Data mengenai perkembangan kasus Covid-19 di Kota Depok dapat diakses melalui situs https://ccc-19.depok.go.id/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com