Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RLC Kewalahan Hadapi Lonjakan Pasien Covid-19, BOR Capai 90,3 Persen

Kompas.com - 07/02/2022, 21:38 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Rumah Lawan Covid-19 (RLC) Tangerang Selatan mulai kewalahan dalam menghadapi lonjakan pasien.

Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) saat ini mencapai 90,3 persen dari 300 tempat tidur yang tersedia.

"Data jumlah pasien hari ini di RLC 271 orang. BOR-nya 90,3 persen," ujar Ketua Koordinator RLC Tangerang Selatan, Suhara Manullang, saat dihubungi, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Saat Kasus Covid-19 di Tangsel Melonjak Drastis dan RLC Mulai Dipenuhi Pasien

"Kewalahan betul. Kalau sudah transit itu berarti kan sudah kewalahan. Kalau sudah ada waiting list (daftar tunggu) itu berarti kan sudah kewalahan," tutur dia.

Sebelumnya pada Kamis (3/2/2022) BOR di RLC sebesar 85 persen dengan jumlah pasien 250 orang.

Untuk mengantisipasi peningkatan tersebut, Suhara mengaku tidak keberatan jika sebagian pasien yang memungkinkan untuk menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

"Kemudian bagi yang tidak mungkin isoman, silakan isoter (isolasi terpusat). Kami selalu memaksimalkan yang ada, kemudian memberlakukan waiting list," tutur Suhara.

Saat ini, terdapat 300 tempat tidur di RLC. Kemudian ditambah dengan zona tiga sebanyak 36 tempat tidur. Sehingga total kapasitasnya mencapai 336 tempat tidur.

Suhara menuturkan, pasien harus masuk daftar tunggu atau waiting list terlebih dahulu di lokasi transit zona tiga jika jumlah pasien melebihi kapasitas.

Baca juga: Kondisi Terkini Pandemi Covid-19 di Tangsel, Kasus Harian Selalu di Atas 1.000

Selanjutnya, pasien akan dipindahkan ke zona satu atau dua bagi yang gejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG).

Pasien bisa masuk, setelah ada yang dipulangkan keesokan harinya.

"Jadi zona tiga itu kamar berupa tenda untuk transit. Tadi kalau ada yang daftar tunggu masuk ke situ dulu. Pasien ini kan yang datang beberapa kemungkinan, ada yang tanpa gejala, ringan, dan sedang. Nanti kalau orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan masuk ke RLC zona 1 dan 2," ungkap Suhara.

Akan tetapi, zona tiga juga berlaku untuk pasien dengan gejala sedang hingga berat untuk transit terlebih dahulu.

Sementara, pihak RLC akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan dengan PSC (Public Safety Center) atau Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu 119 untuk menyiapkan pasien ke rumah sakit (RS) rujukan.

Suhara mengatakan, mekanisme daftar tunggu dibuat agar masyarakat tetap dapat ditangani di tengah keterbatasan ketersediaan tempat tidur yang tersedia.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Tangerang Selatan Bertambah 1.615 dalam Sehari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com