Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharganya Bintang dari Pelanggan bagi Pengemudi Ojek Online: Orderan Langsung Sepi Saat Dapat Nilai 2

Kompas.com - 09/02/2022, 07:24 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sistem bintang atau rating yang diberikan pelanggan ibarat sebuah nyawa untuk pengemudi ojek daring.

Rating dianggap sebagai tolak ukur kepuasan pelanggan atas pelayanan pengemudi ojek daring dalam menggunakan layanan transportasi daring tersebut.

Satrio, pengemudi ojek daring yang berdomisili di Rawa Belong, Jakarta Barat, mengatakan bahwa sistem bintang atau rating sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan performa pada aplikasi ojek daring.

"Berpengaruh banget sama performa akun, apalagi kalau ada yang kasih bintang di bawah 3, pasti langsung anyep (sepi orderan)," kata Satrio saat dihubungi, Selasa (8/2/2022).

Baca juga: Ketika Rezeki Pengemudi Ojek Online Bergantung pada Bintang dari Pelanggan...

Tingkat perfoma pada aplikasi ojek daring tentu akan berpengaruh pada pendapatan harian pengemudi.

Karena itu, Satrio berharap pelanggan melihat pelayanan yang diberikan oleh pengemudi sebelum memberi penilaian.

"Mending sekalian kasih bintang 5 atau tidak sama sekali sekalian, soalnya walaupun itu dikasih bintang 4 tetap berpengaruh ke performa akun," ungkapnya.

Ketika seorang pengemudi mendapatkan rating yang rendah sampai mendapat bintang satu, maka kemitraan mereka dapat terancam.

Perusahaan ojek daring dapat menangguhkan akun bahkan memutus pengemudi ojek daring itu sebagai mitra.

Baca juga: Polisi: Anak Gubernur Kaltara yang Tewas Kecelakaan di Jakpus Teridentifikasi berkat Data Gigi

Satrio mengatakan, ada beberapa mekanisme jika akun pengemudi ditangguhkan oleh perusahaan terkait.

"Awalnya biasanya ada peringatan, terus masih bisa narik, tapi kalau sampe kena suspend, satu-satunya cara itu banding ke pihak aplikator," ujarnya.

"Tapi kalau banding ditolak, ya sudah paling tunggu sampai suspend-nya kelar baru bisa narik lagi," sambung Satrio.

Zulfikar, pengemudi ojek daring di kawasan Puri Indah Mall, Kembangan, Jakarta Barat, mengaku pernah mendapatkan penilaian rendah dari pelanggannya.

"Dulu pernah saya dikasih bintang 2, akhirnya sempat sepi orderan saya di hari itu," ucap Zulfikar.

Baca juga: Pengakuan Napi Lapas Tangerang, Bayar Rp 5.000 Per Minggu untuk Tidur di Aula, Rp 2 Juta di Kamar

Zulfikar mengungkapkan bahwa dirinya tidak sepenuhnya melakukan kesalahan ketika memberikan pelayanan ojek daring.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com