Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak, Pemkot Jakpus Akan Ubah GOR dan Rumah Dinas Pejabat Jadi Tempat Isolasi

Kompas.com - 11/02/2022, 12:33 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta masih terus meningkat. Atas dasar itu, Pemerintah Kota Jakarta Pusat berencana mengubah gelanggang olahraga (GOR) menjadi tempat isolasi terpusat.

"Kami saat ini sedang mempersiapkan beberapa GOR di Jakarta Pusat untuk menambah kapasitas ruang isolasi," ujar Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi saat dihubungi, Jumat (11/2/2022).

Selain GOR, Irwandi mengatakan, rumah dinas para pejabat di Jakarta Pusat yang tidak dihuni pun akan diubah menjadi tempat isolasi terpusat.

"Rumah dinas lurah atau camat yang sudah tidak terpakai akan kami aktifkan kembali untuk ruang isolasi," kata dia.

Baca juga: Kasus Omicron di Jakarta Tembus 4.639, Transmisi Lokal 61,7 persen

Lebih lanjut, Irwandi mengatakan, Pemkot Jakarta Pusat juga mempunyai ruang isolasi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Bunda Jakarta.

"Kami kan punya bed di RS Bunda, itu kami akan aktifkan kembali," terangnya.

Secara terpisah, Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Pusat Erizon Safari mengatakan, sejauh ini baru ada satu tempat isolasi tambahan di Jakarta Pusat.

"Hanya di Hotel Cik's Mansion Menteng. Itu isolasi terpusat khusus tenaga kesehatan (nakes)," ujar Erizon.

Baca juga: Ada 25 RT Zona Merah Covid-19 di Jakarta Barat, Micro Lockdown Diterapkan sejak Pekan Lalu

Erizon mengungkapkan, saat ini warga Jakarta Pusat yang terpapar Covid-19 menjalani isolasi mandiri di rumah atau Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet.

"Warga sementara masih isolasi ke Wisma Atlet Kemayoran atau Wisma Atlet Pademangan," ucapnya.

Sebagai informasi, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, ada pertambahan 11.090 kasus baru Covid-19 pada Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Ini 50 Kelurahan di Jakarta dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi...

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, data pertambahan itu berdasarkan tes PCR yang dilakukan terhadap 43.363 orang.

"Sebanyak 43.363 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 11.090 positif dan 32.273 negatif," kata Dwi dalam keterangannya, Kamis.

Dengan demikian, angka kumulatif kasus Covid-19 di DKI Jakarta mencapai 1.029.912.

Dari total itu, 929.100 orang dinyatakan sembuh dengan tingkat kesembuhan 90,2 persen dan 13.911 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,4 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com