Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Harga Pangan Naik, Mulai dari Tahu Tempe, Daging Sapi, hingga Cabai Rawit

Kompas.com - 22/02/2022, 06:15 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah bahan pangan naik harganya. Mulanya hanya kedelai yang naik sehingga mengakibatkan langkanya stok tahu dan tempe di pasar.

Produsen tempe yang berlokasi di Jalan Buncit X, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, telah menaikkan harga tempe yang dijual kepada pedagang. Produsen tempe bernama Yanto mengatakan, harga tempe naik sebagai imbas harga kacang kedelai di pasaran naik.

Harga kacang kedelai pada akhir tahun lalu masih Rp 800.000 per kuintal, tetapi kini menjadi Rp 1,2 juta.

Baca juga: Tukang Gorengan di Tangsel Terdampak Minyak Goreng dan Tahu Tempe Langka, Penghasilannya Turun

 

"Sejauh ini tempe yang dinaikkan itu semula dari Rp 5.000 jadi Rp 6.000, kemudian yang harga Rp 10.000 jadi Rp 11.000," kata Yanto saat ditemui di lokasi, Senin (21/2/2022). 

Yanto mengatakan, harga jual tempe dinaikkan untuk menyesuaikan pendapatan karena biaya produksi yang meningkat sejak harga kacang kedelai meroket.

"Untuk menyesuaikan pendapatan kami juga, harga potongan tempe saya naikkan. Sekarang masyarakat itu sudah banyak yang memahami, sudah tahu harga tempe dinaikkan," kata Yanto.

Yanto tak memungkiri bahwa kenaikan harga tempe menjadi suatu hal yang dilematis. Sebab, banyak pedagang tempe menggantungkan nasib padanya.

"Kalau jual ke pelanggan, mereka kan itu untuk dijual lagi, kalau dari kami sudah mahal, mereka jualnya berapa," kata Yanto.

Yanto sebelumnya mengatakan, kenaikan harga kacang kedelai membuatnya dan beberapa produsen tempe lain mogok produksi selama tiga hari, terhitung sejak Senin ini.

Baca juga: Produsen Tahu Tempe Mogok Kerja, Wakil Wali Kota Bogor Minta Masyarakat Cari Alternatif Pangan Lain

 

"Iya kami mogok itu mulai hari Senin ini sampai Rabu, tiga hari. Kalau produksi tempe itu kan tiga hari sebelumnya. Berarti dari Jumat sampai Minggu kemarin, kami sudah berhenti produksi," ucap Yanto.

Dia berharap aksi mogok produksi dapat menurunkan harga kacang kedelai saat ini sehingga produsen bisa menurunkan lagi harga jual tempe.

Para konsumen pun mengeluhkan tak tersedianya tahu tempe di sejumlah pasar akibat aksi mogok produksi yang dilakukan perajin tahu tempe di sejumlah wilayah di Jabodetabek.

Salah satu pengunjung pasar, Rahma, mengeluhkan kelangkaan tahu tempe akibat adanya aksi mogok produksi.

"Iya kok pada kosong semua, padahal saya mau beli tahu tempe buat anak saya," ujar Rahma.

Rahma mengatakan, harga bahan pangan yang serba naik membuatnya bingung mengatur keuangan sebagai ibu rumah tangga.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com