Jika aksi mereka belum direspons dalam waktu dekat, para perajin ancam bakal menaikkan harga tempe di pasaran.
Suprapto (43), perajin tempe di Kelapa Dua yang mengikuti aksi itu berencana menaikkan harga tempe jika harga kedelai belum turun.
"Iya. Kami akan menaikkan harga (tempe) kalau harganya (kedelai) enggak stabil bahwa kami akan menaikkan harga," ujar Suprapto usai aksi di Sentra Produksi Tempe.
Baca juga: Imbas Aksi Mogok Produksi Perajin, Tahu Tempe Langka di Pasar
Ia merincikan, misalnya untuk tempe berbalut daun pisang dijual Rp 2.500 per potong, sedangkan tempe berbungkus plastik ukuran kecil Rp 4.000 dan ukuran besar Rp 12.000. Nantinya, harganya akan dinaikkan masing-masing Rp 1.000.
"Daun pisang potongannya Rp 2.500 perpotong kalau misalnya besok naik jadi 3.500, kalau yang plastik harganya 4.000 naik jadi 5.000. Ada yang Rp 12.000 jadi Rp 13.000. Rata-rata Rp 1.000 per-papan tempe," kata Suprapto.
Kenaikan harga tempe rencananya dimulai pada Kamis mendatang setelah berakhirnya aksi mogok produksi tempe.
Baca juga: Tukang Gorengan di Tangsel Terdampak Minyak Goreng dan Tahu Tempe Langka, Penghasilannya Turun
Ia mengaku sulit jika mengurangi ukuran tempe lantaran kenaikan harga kedelai.
"Sekitar Rabu atau Kamis. Kalau kita enggak naikin (harga jual) enggak ke beli kedelainya. Kalu cuma mengurangi ukuran enggak bisa karena harganya (kedelainya) tidak terjangkau," kata dia.
Dikatakan Suprapto, keputusan menaikkan harga tempe tersebut seiring melambungnya harga kedelai yang kian melonjak dalam dua pekan ini.
"Dua minggu ini, dalam sehari kenaikan dua sampai tiga kali minggu-minggu ini. Dari Rp 9.000 hampir mendekati ke Rp 12.000 per kilo," ujar dia.
Baca juga: Minta Produsen Tahu Tempe Tidak Mogok Produksi, Disperindag Kota Bekasi: Ukuran Bisa Dimodifikasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.