"Pelaku dan otak menunggu stand by di TKP kurang lebih 2 jam, sebelum korban melintas," ujar Ridwan.
Adapun fakta lain ada pada adegan proses korban dibunuh. Korban sempat melakukan perlawanan kepada kedua tersangka.
"Kemudian di sisi lain, korban itu sempat melakukan perlawanan," kata Ridwan.
Selain itu, kata Ridwan, korban juga berusaha bangun untuk mencari pertolongan dengan tubuh penuh darah setelah ditusuk.
"Saat ditinggalkan (pelaku setelah ditusuk), tergeletak, dia sempat beberapa kali ingin bangun bergeser untuk menyelamatkan diri," kata Ridwan.
Cekcok sebelum dibunuh
Pacar FF, Hilda membeberkan fakta lain sebelum pembunuhan terjadi. Hilda mengatakan kekasihnya sempat berkomunikasi dengan LM sepekan sebelum pembunuhan terjadi.
FF dan LM memang berteman setelah Hilda memperkenalkan keduanya beberapa waktu lalu.
Saat komunikasi itu, FF dan LM berselisih. LM mempertanyakan soal kondisi motornya yang rusak dan STNK ditilang saat digunakan oleh FF.
"Motornya itu rusak, remnya dan lampu. Itu motor kebetulan mati di bengkel dan belum diperbaiki, karena nunggu almarhum datang. Entahlah mau dibenerin atau dibawa itu motor," ujar Hilda.
Perselisihan antara FF dan LM lalu berlanjut melalui pesan singkat dan telepon hingga Kamis (10/2/2022) atau beberapa jam sebelum terjadi pembunuhan di dalam TPU Chober.
"Awalnya sebelum almarhum dibunuh LM ini Whatsapp saya 'ini STNK kapan mau diurus?'. Karena STNK motor dia, ditilang. Telepon tapi saya tidak angkat. Saya diblokir. Kemudian kontak ke almarhum," kata Hilda.
FF yang saat itu sedang main di rumah Hilda pamit pulang sekitar pukul 03.30 WIB. FF menggunakan motor metik yang sebelumnya juga pernah digadai kepada LM.
Pada pukul 05.00 WIB, Hilda dapat kabar dari salah satu warga yang menyampaikan bahwa ada jasad pria tergeletak bersimbah darah di jalan setapak makam.
Hilda yang saat itu sempat melihat memastikan bahwa korban merupakan kekasihnya. Dia terkejut dan jatuh pingsan.