"Kalau perilakunya bagus, hasil surveillance aktif (Covid-19) tidak ada yang positif, ya mungkin kita bisa normal kembali," sambung dia.
Baca juga: PTM di Kota Tangerang Hanya Diikuti Murid Kelas 6 SD, Ini Alasannya
Helmiati menuturkan, jumlah murid SD kelas 6 yang mengikuti PTMT maksimal 50 persen dari total siswa atau kapasitas ruangan.
Pada penerapannya, kehadiran murid yang mengikuti PTMT dibagi berdasarkan nomor presensi mereka.
Helmiati mencontohkan, murid bernomor presensi genap akan mengikuti PTMT hari Senin sedangkan bernomor presensi ganjil mengikuti PTMT hari Selasa.
"Kami bagi dua dalam satu kelas, ada nomor presensi genap dan ganjil. Senin yang genap, Selasa yang ganjil, Rabu genap, dan seterusnya," kata dia.
Helmiati menyebut, setiap murid kelas 6 akan mengikuti PTMT sebanyak tiga kali dalam sepekan.
Dalam satu hari, pihak sekolah maksimal menggelar 3 jam pelajaran.
Dia menyebutkan, para siswa yang tak mengikuti PTMT bakal mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Jadi anak-anak yang 50 persennya mengikuti langsung dari rumah (PJJ)," tutur Helmiati.
Dia menegaskan, kantin dilarang beroperasi selama PTMT pada jenjang SD.
Murid pun diwajibkan membawa bekal. Selain itu, pihak sekolah juga akan memberikan makanan ringan.
Bekal atau makanan ringan tersebut, kata Helmiati, dapat dikonsumsi di dalam kelas saat jam istirahat.
"Tetap anak-anak harus bawa bekal sendiri. Ada juga snack, makanan kecil. Di makan dalam kelas, kan saat jam istirahat (murid) tidak boleh keluar kelas," kata Helmiati.
Kemudian, kata Helmiati, pedagang kaki lima (PKL) juga dilarang beroperasi di SD yang menggelar PTM karena dapat menimbulkan kerumunan.
"Di lingkungan sekolah juga belum boleh ada yang jualan karena itu menimbulkan kerumunan," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.