Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2022, 16:10 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Tangerang Selatan melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) melakukan pemeriksaan kadar alkohol terhadap pengemudi kendaraan.

Pemeriksaan kadar alkohol dengan alat tes breathlyzer itu dilakukan dalam rangka Operasi Keselamatan Jaya 2022.

"Kita melakukan pemeriksaan kadar alkohol untuk pengendara, untuk meningkatkan keamanan, keselamatan dan ketertiban dalam berlalu lintas," ujar Kasat Lantas Polres Tangerang Selatan AKP Dicky Dwi Priambudi Arif Sutarman kepada wartawan, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Siswa SD Ini Sukses Ciptakan Alat Pendeteksi Kadar Alkohol

Menurut Dicky, pemeriksaan kadar alkohol bagi pengemudi yang dilakukan melalui embusan napas berguna untuk mendeteksi pengendara apakah mereka mengonsumsi alkohol atau tidak saat berkendara.

"Kita pakai alat tes breathlyzer digital, kegiatan tersebut dilakukan untuk menghindari dan mencegah potensi terjadinya laka lantas yang diakibatkan oleh pengendara kendaraan yang mengkonsumsi alkohol," ungkapnya.

Dicky menjelaskan, terdapat 15 pengendara yang mengikuti tes kadar alkohol dalam kegiatan Operasi Keselamatan Jaya pada Minggu (6/3/2022). Namun, tidak ada satu pun pengemudi yang ditemukan dalam pengaruh alkohol.

Baca juga: Tabrak 3 Motor hingga Sebabkan 1 Pengendara Motor Tewas, Sopir HRV Disebut Tak Mabuk ataupun Positif Narkoba

"Kita berhentikan dan periksa pengemudi kendaraan pribadi roda empat, pengendara roda dua, pengemudi angkutan umum dan pengemudi truk," lanjutnya.

Operasi Keselamatan Jaya 2022 digelar mulai 1 Maret hingga 14 Maret 2022. Sedangkan untuk giat pemeriksaan alkohol terhadap pengemudi dilakukan setiap Sabtu dan Minggu.

Satlantas sudah melakukan giat ini pada Sabtu (5/3/2022) dan Minggu (6/3/2022) di lokasi yang sama, yaitu di depan Pos Lantas German Center, Serpong, Tangsel.

Terdapat 95 personel Satlantas diterjunkan dalam giat tersebut.

"Kita menargetkan untuk masyarakat agar tetap mematuhi peraturan dalam berlalu lintas, serta dalam masa pandemi ini agar senantiasa patuh dalam protokol kesehatan," tutur Dicky.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Harga Tiket DAMRI Jakarta-Cilacap dan Jadwalnya per November 2023

Harga Tiket DAMRI Jakarta-Cilacap dan Jadwalnya per November 2023

Megapolitan
Lambang Kabupaten Bekasi dan Artinya

Lambang Kabupaten Bekasi dan Artinya

Megapolitan
Nekat Merokok di Kampung Tanpa Asap Rokok Matraman, Siap-siap Kena Denda

Nekat Merokok di Kampung Tanpa Asap Rokok Matraman, Siap-siap Kena Denda

Megapolitan
Sudah 2 Tahun Beraksi, Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Pakai Kunci Buatan Sendiri

Sudah 2 Tahun Beraksi, Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Pakai Kunci Buatan Sendiri

Megapolitan
BNN: Pengguna Narkotika di Indonesia Turun, Lebih dari 300.000 Anak Terselamatkan

BNN: Pengguna Narkotika di Indonesia Turun, Lebih dari 300.000 Anak Terselamatkan

Megapolitan
3 Guru Honorer SDN Malaka Jaya 10 Jaktim Digaji Pakai Dana BOS, Ada yang Dapat Cuma Rp 500.000

3 Guru Honorer SDN Malaka Jaya 10 Jaktim Digaji Pakai Dana BOS, Ada yang Dapat Cuma Rp 500.000

Megapolitan
Soal Kasus Aiman, TPN Ganjar-Mahfud: Kebebasan Berbicara Jangan Dibungkam

Soal Kasus Aiman, TPN Ganjar-Mahfud: Kebebasan Berbicara Jangan Dibungkam

Megapolitan
Anies-Muhaimin Belum Tentukan Jadwal Kampanye Bersama

Anies-Muhaimin Belum Tentukan Jadwal Kampanye Bersama

Megapolitan
Perjalanan KRL Tujuan Bogor Sempat Terhambat akibat Gangguan Persinyalan

Perjalanan KRL Tujuan Bogor Sempat Terhambat akibat Gangguan Persinyalan

Megapolitan
Fakta-fakta Guru SDN di Jaktim yang Dapat Upah Rp 300.000 per Bulan: Tak Keberatan hingga Gaji Dinaikkan

Fakta-fakta Guru SDN di Jaktim yang Dapat Upah Rp 300.000 per Bulan: Tak Keberatan hingga Gaji Dinaikkan

Megapolitan
Bendung Katulampa Siaga 2, BPBD DKI Pantau Permukiman di Bantaran Ciliwung

Bendung Katulampa Siaga 2, BPBD DKI Pantau Permukiman di Bantaran Ciliwung

Megapolitan
Tak Terlalu Pedulikan Gimik Politik, Timnas Anies-Muhaimin: Kami Ingin Sebarkan Gagasan

Tak Terlalu Pedulikan Gimik Politik, Timnas Anies-Muhaimin: Kami Ingin Sebarkan Gagasan

Megapolitan
2 Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

2 Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Guyonan Heru Budi, ASN DKI yang Mau Cepat Naik Jabatan Bisa Pindah Tugas ke IKN

Guyonan Heru Budi, ASN DKI yang Mau Cepat Naik Jabatan Bisa Pindah Tugas ke IKN

Megapolitan
Cerita Dini dan Supono, Gigih Mencari Kerja di Usia Paruh Baya demi Anak Semata Wayangnya

Cerita Dini dan Supono, Gigih Mencari Kerja di Usia Paruh Baya demi Anak Semata Wayangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com