Dalam pengecekan, tim damkar mencatat beberapa kerusakan dari bangunan tersebut.
"Kerugian materil memang ada, asbes sekitar dua unit kontrakan itu. Selanjutnya ada tempat tidur yang juga jadi korban, ruang dapur semua, jadi kerugian materil yang diderita oleh ibu (penghuni kontrakan)," ujar Tessy.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Metro Depok Kompol Supriyadi mengatakan, tower BTS tersebut roboh diduga karena baut pengikatnya lepas.
Baut pengikat pada tower itu lepas diduga akibat terpengaruh kondisi cuaca yang melanda Kota Depok akhir-akhir ini.
"Terlepasnya baut pengikat tiang tower tersebut dimungkinkan akibat angin kencang yang melanda kota Depok beberapa hari terakhir," kata Supriyadi dalam keterangannya, Senin.
"Kami sudah tanyakan pemilik sama pengontrak. Pengontrak ini sudah 15 tahun tidak pernah mengalami kejadian seperti ini. Ya mungkin ini musibah, buat koreksi kepada pemilik antena tower BTS," ujarnya.
Baca juga: Pembelaan Munarman, Tuduh Penyidik dan Jaksa Sesatkan Kalimatnya hingga Sebut Kasusnya Direkayasa
Polisi juga menduga bahwa tower roboh karena fondasi baut tidak mampu menahan beban.
"Hal itu menyebabkan fondasi baut yang mengikat tiang tower tidak kuat menahan beban tower sehingga tower roboh menimpa atap kontrakan di bawahnya," kata Supriyadi.
Untuk diketahui, keberadaan fondasi tiang tower BTS Telkomsel tersebut menyatu dengan fondasi bangunan rumah warga lainnya.
"Tiang tower yang dikuatkan dengan empat buah baut dengan dua tiang penyangga samping dan lokasi tower tersebut berada di atas rumah, fondasi tower menyatu dengan fondasi cor-coran rumah," ucap Supriyadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.