Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Satu Keluarga Tewas Tersetrum, Ditemukan Kebocoran Instalasi Water Heater

Kompas.com - 23/03/2022, 05:33 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar duka mengenai satu keluarga yang tewas tersetrum di kamar mandi di Pulogadung menjadi berita yang paling banyak dibaca pada Selasa (22/3/2022) kemarin. Ada 4 korban tewas termasuk bayi 11 bulan yang diduga disebabkan karena korsleting pemanas air atau water heater. 

Berita lainnya yang menarik perhatian pembaca adalah terkait harga minyak goreng hingga penetapan Haris Azhar-Fatia Maulidiyanti sebagai tersangka pencemaran nama baik Menteri Luhut Binsar Pandjaitan.

 

1. Saat Sekeluarga Tewas di Dalam Sebuah Kamar Mandi, Salah Satu Korban Bayi 11 Bulan...

Peristiwa nahas terjadi dalam sebuah rumah di Jalan Pulomas Barat 12, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (20/3/2022) petang.

Satu keluarga yang terdiri suami (BG/37), istri (NB/29), anak (EA/11 bulan), dan baby sitter (SM/59) tewas dalam sebuah kamar mandi.

Dugaan awal, pemicunya adalah korsleting atau hubungan arus pendek listrik pada shower pemanas.

Di tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan colokan shower pemanas itu sudah dalam keadaan gosong.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Pulogadung Kompol David Richardo mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB.

Kejadian bermula saat sang ibu, NB, memandikan bayinya, EA, di bak mandi.

"Tiba-tiba, ada aliran listrik, korsleting. Mungkin dugaan awal itu korsleting shower pemanas. Heater yang menempel itu," kata David, Minggu petang.

NB dan EA pun tersengat aliran listrik dan sang ibu berteriak. "Datang baby sitter ke arah teriakan ibu, terkena juga (aliran listrik)," ujar David.

Suami dari NB, yakni BG, yang sedang makan, mendatangi sumber suara dan mencoba menolong ketiganya. Namun, BG juga ikut tersetrum.

Baca berita selengkapnya di sini.

 

2. Kasus Kematian Satu Keluarga di Pulogadung, Puslabfor Temukan Kebocoran Instalasi Pemanas Air

Polres Jakarta Timur dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus kematian satu keluarga dalam rumah di Jalan Pulomas Barat 12, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur.

Berdasarkan olah TKP, Puslabfor menemukan kebocoran listrik pada instalasi pemanas air atau water heater. 

"Kami temukan arus bocor pada instalasi water heater. Kami temukan di situ instalasi grounding yang seharusnya diteruskan ke tanah, itu masuk instalasi, sehingga mengenai gagang konduktor," ujar Komandan Tim Olah TKP Puslabfor Polri, Kompol Karya, di lokasi, Selasa (22/3/2022).

Menurut Karya, karena kondisi basah, maka korban terkena aliran listrik. Barang bukti berupa water heater dan steker atau colokan listrik yang telah gosong dibawa Puslabfor Polri guna pemeriksaan lebih lanjut.

"Nanti kami lebih dalami di laboratorium," kata Karya.

Baca berita selengkapnya di sini.

 

3. "Harga Minyak Goreng Naiknya Jangan Keterlaluan, kalau 2 Liter Rp 55.000, Kami Pedagang Dapat Untung Apa..."

Pemerintah resmi mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng seiring dengan terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 11 Tahun 2022.

Pencabutan HET itu membuat harga minyak goreng kemasan kembali mengalami kenaikan.

Harga minyak goreng premium tersebut dijual bervariasi, mulai dari yang termurah yakni Rp 24.000 untuk setiap kemasan 1 liternya. Sementara itu, untuk kemasan 2 liter, harga minyak goreng kemasan menyentuh harga hampir Rp 50.000.

Alwi (40), seorang pedagang tahu bulat di Pasar Baru, Kota Bekasi, ikut terkena dampak kenaikan harga minyak goreng setelah pemerintah mencabut kebijakan HET.

Alwi hanya bisa pasrah menerima kenyataan bahwa ia harus berdagang dengan untung yang tidak seberapa setiap harinya.

"Pasrah saja. Ya, paling rencananya sih, berhenti dagang dulu, tunggu minyak goreng normal, gitu. Tapi ya gimana, saking kepepetnya dijalani saja," kata Alwi saat ditemui Kompas.com, Senin (21/3/2022).

Baca berita selengkapnya di sini.

 

4. Haris Azhar-Fatia Merasa Dikriminalisasi, Kuasa Hukum Luhut: Itu Hanya Bela Diri dan Bentuk Opini

Kuasa hukum Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Juniver Girsang, menanggapi tudingan aktivis Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti yang menyebut laporan oleh kliennya merupakan bentuk kriminalisasi.

Menurut Juniver, tidak ada upaya kriminalisasi yang dilakukan oleh Luhut. Sebab, laporan yang dilayangkan Luhut dan penyelidikan oleh kepolisian sudah sesuai prosedur.

"Jadi kalau dikatakan kriminalisasi, itu hanya merupakan pembelaan diri dan pembentukan opini saja," ujar Juniver dalam keterangannya, Selasa (22/3/2022).

Juniver mengatakan, pihaknya sudah memiliki alat bukti yang cukup untuk memidanakan Haris dan Fatia terkait pencemaran nama baik.

Untuk itu, Juniver berpandangan bahwa Haris dan Fatia seharusnya fokus mempersiapkan diri menghadapi persidangan, termasuk membuktikan tudingan kriminalisasi yang dituduhkan kepada Luhut.

"Kalau dikatakan kriminalisasi, ini nanti bisa dibuktikan pada saat proses di pengadilan. Di proses pengadilanlah nanti terlihat dasar kami membuat laporan itu alat buktinya apa," kata Juniver.

Baca berita selengkapnya di sini.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Trauma Naik JakLinko, Tegur Sopir Ugal-ugalan malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLinko, Tegur Sopir Ugal-ugalan malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com