Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PD Pasar Kota Tangerang Sebut Tak Ada Pedagang Pasar Anyar Keberatan Jual Minyak Goreng Curah Rp 14.000 Per Liter

Kompas.com - 29/03/2022, 13:52 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

 

TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Tangerang Titien Mulyati membantah soal adanya pedagang di Pasar Anyar yang keberatan menjual minyak goreng dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.

Pemkot, melalui distributor, menjual 10 ton minyak goreng curah kepada pedagang dengan harga Rp 13.000 per liter. Kemudian, pedagang diwajibkan menjual minyak goreng curah itu dengan harga Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram.

Baca juga: Pedagang di Pasar Anyar Tangerang Keberatan jika Harus Jual Minyal Goreng Curah Rp 14.000 Per Liter

Titien mengaku tak pernah mendengar kabar soal pedagang yang enggan menjual minyak goreng curah sesuai harga eceran tertinggi (HET). Dia mengeklaim tak ada pedagang yang menolak menjual minyak goreng sesuai HET.

"Kalau di sini (Pasar Anyar), saya belum pernah dengar. Enggak ada pedagang yang menolak, enggak ada," paparnya saat ditemui, Selasa (29/3/2022).

Sebelumnya, pedagang di Pasar Anyar bernama Eng Kwan (50) mengungkapkan keberatannya jika harus menjual minyak goreng curah sesuai ketetapan Pemkot Tangerang.

Sebab, harga jual itu terlalu murah jika dibandingkan dengan harga beli minyak goreng curah melalui distributor.

Eng Kwan mengatakan, harga jual Rp 14.000 tak akan cukup untuk menutup biaya plastik, karet, serta tenaga yang dikeluarkan.

"(Harus membeli sendiri) plastik dan karet. Tenaga," kata dia, Senin (28/3/2022). "Kecuali dari pemerintahnya sudah diikat-ikatkan, kita tinggal jual," tutur dia.

Baca juga: Distribusi Minyak Goreng Curah di Pasar Anyar Tangerang Terhambat Masalah Teknis

Eng Kwan juga keberatan karena diharuskan menjual minyak goreng curah itu dengan satuan liter. Sebab, dirinya selalu menjual minyak goreng curah dengan satuan kilogram, bukan satuan liter.

"(Hitungan minyak goreng curah) dari zaman dulu juga kilogram, bukan liter," papar dia.

Hal senada disampaikan pedagang lain di Pasar Anyer, David (24). Dia keberatan jika harus menjual minyak goreng curah itu dengan harga Rp 14.000 per liter.

Sebab, haga jual itu belum termasuk dengan biaya plastik yang harus dikeluarkan oleh pedagang.

"Ya, coba dipikir saja, biaya plastik berapa, masa orang beli minyak (goreng curah) pakai telapak tangan," kata David.

Baca juga: Pedagang di Pasar Anyar Ogah Jual Minyak Goreng Curah Rp 14.000 Per Liter, Ini Tanggapan Pemkot Tangerang

Selain itu, David mengatakan, pembeli lebih familiar dengan hitungan kilogram untuk minyak goreng curah.

Kata dia, pembeli akan mengajukan komplain jika harus menjual minyak goreng curah dengan hitungan liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com