Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Depok Bakal Kembalikan 25 Motor Hasil Curian ke Pemiliknya

Kompas.com - 29/03/2022, 23:10 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Polisi akan mengembalikan 25 sepeda motor hasil curian yang berhasil disita dari para pencuri.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, puluhan motor yang disita polisi akan dikembalikan kepada pemiliknya.

Dia berujar, masyarakat yang kehilangan kendaraan motor dapat diambil dengan membawa kelengkapan berkas-berkas.

"Akan dikembalikan pada masyarakat. Bagi yang kehilangan silahkan datang ke Polres Metro Depok membawa surat-surat yang sah," kata Yogen kepada wartawan, Selasa (29/3/2022).

Dari 25 motor yang disita polisi saat ini, kebanyakan berjenis motor jenis matic. Sebab motor dengan spesifikasi matic mudah digondol oleh pelaku.

Baca juga: Bagi-bagikan Celurit Diduga untuk Tawuran, Tujuh Pelajar Ditangkap Polisi di Kalideres

"Paling banyak jenis matic, itu yang paling gampang diambil mereka," kata Yogen.

Kendaraan hasil curian awalnya hendak dijual para pelaku dengan harga yang bervariasi sesuai jenis motor. Kata Yogen, harganya berkisar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.

"Tergantung dari jenis dan tahun motor, sekitar Rp 2 juta-Rp 3 juta ya," ujar Yogen.

Atas kasus tersebut, para pelaku dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan hukuman penjara di atas lima tahun.

"Pelaku disangkakan pasal 363 curat hukuman di atas lima tahun," ujarnya.

Sebelumnya, Polres Metro Depok menangkap empat pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Keempatnya kerap beraksi di wilayah Kota Depok dan sekitarnya.

Baca juga: Puluhan Orang Antre Minyak Goreng di Agen Sembako di Depok, Ada yang Rela Datang dari Bogor

Yogen mengatakan, empat tersangka tersebut ditangkap dalam kurun satu pekan.

"Dalam waktu satu pekan, kami berhasil amankan empat tersangka di dua lokasi berbeda, pertama di Rumpin Bogor dan kedua di Indramayu," kata Yogen.

Yogen menuturkan, para pelaku mengincar motor yang terparkir di rumah maupun di tempat perbelanjaan.

"Motor yang diparkir, baik itu di perumahan, kos-kosan, dan pusat perbelanjaan. Paling banyak jenis matic, seperti Honda Beat, itu yang paling gampang diambil mereka," ungkap Yogen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com