Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kerawanan Selama Ramadhan, Polres Jakarta Utara Kerahkan 700 Personel

Kompas.com - 30/03/2022, 13:37 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Utara mengerahkan 700 personel untuk kegiatan Pra-Operasi Ketupat dalam mengantisipasi kerawanan selama Ramadhan.

Pra-Operasi Ketupat tersebut dilaksanakan bersama tiga pilar yakni pemerintah kota, polres, dan komando distrik militer (kodim).

"Operasi ini kami (kerahkan) tiga perempat dari total keseluruhan personel, kurang lebih 700 orang dari Polres," ujar Kepala Polres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Wibowo, saat Apel Tiga Pilar jelang Ramadhan, di Makodim 0502 Jakarta Utara, Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Kapolres Jakut Sebut Tindak Kejahatan Berpotensi Meningkat Selama Ramadhan

Menurut Wibowo, kegiatan antisipasi bulan Ramadhan bersama tiga pilar tersebut merupakan kegiatan untuk mengecek kesiapan personel dan sarananya.

Sebab nantinya akan digelar Operasi Ketupat, yaitu pengamanan perayaan Idul Fitri dan mudik Lebaran.

"Kami tahu bahwa pada saat puasa sampai mudik Lebaran, eskalasi kegiatan masyarakat pasti akan meningkat. Mulai dari ibadahnya, keramaiannya hingga kegiatan mudiknya," kata dia.

Oleh karena itu, ujar dia, pihaknya pun harus melakukan antisipasi dalam kondisi tersebut agar eskalasi kegiatan yang meningkat itu tidak berkembang menjadi gangguan keamanan.

Saat puasa, kata Wibowo, lokasi yang tidak banyak kegiatan atau kerumunan masyarakat pun menjadi ramai, contohnya jalan umum.

Seringkali, kegiatan pembagian takjil atau arena berjualan hingga menunggu waktu berbuka atau ngabuburit juga dilakukan di jalan umum.

"Ini bisa menimbulkan gangguan kamtibmas, kecelakaan, kemacetan, pelanggaran lalu lintas. Ini semua kami antisipasi, termasuk kegiatan imbauan protokol kesehatan," ujar dia.

Baca juga: Rawan Selama Ramadhan, Titik Kumpul Masyarakat di Jakarta Utara Diawasi Tim Gabungan

"Jangan sampai kelonggaran yang sudah diberikan pemerintah tidak ditindaklanjuti atau tidak kami awasi," ucap Wibowo.

Sementara itu, Dandim Kodim 0502 Jakarta Utara Letkol Infanteri Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang mengatakan, pihaknya akan membantu mengatasi masalah di masyarakat dalam rangka Ramadhan kali ini.

"Kami akan mengerahkan Babinsa dari Koramil, untuk bersinergi dengan Bhabinkamtibmas dan masyarakat, khususnya di level kelurahan, kecamatan, dan warga," ucap dia.

Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim meminta adanya koordinasi antara tiga pilar dalam mengantisipasi kerawanan selama Ramadhan.

Data aktivitas selama Ramadhan dan kondisi lokasi rawan di Jakarta Utara, kata dia, harus dilaporkan dengan baik.

"Data ini harus kita jadikan data yang sama di tiga pilar, jangan ada data yang berbeda sebagai dasar kita nanti untuk melaksanakan giat dalam pengawasan maupun penertiban," kata Ali dalam sambutannya.

Baca juga: Kapolri Perkirakan 70 Juta Masyarakat Mudik saat Ramadhan Tahun Ini

Adapun lokasi-lokasi rawan yang dimaksud adalah rawan tawuran, minuman keras, hingga prostitusi yang mungkin masih terjadi saat Ramadhan.

Oleh karena itu, kata dia, harus ada data-data yang sama, baik itu data kegiatan ibadah, potensi kerawanan, kerumunan, hingga data rencana giat sekaligus sosialisasinya kepada masyarakat.

"Ini harus punya satu data, walaupun tiga pilar, datanya harus satu, rencana giatnya harus terkoordinir dan sinergi," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Megapolitan
Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

Megapolitan
Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Megapolitan
Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

Megapolitan
Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Megapolitan
Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

Megapolitan
Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Megapolitan
KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

Megapolitan
Diminta Teken Surat Larangan Bahas Politik, Butet Kertaredjasa: Apa Itu Bukan Pembungkaman?

Diminta Teken Surat Larangan Bahas Politik, Butet Kertaredjasa: Apa Itu Bukan Pembungkaman?

Megapolitan
Heru Budi dan Bawaslu Saling Tunjuk soal Ketegasan Larangan Kampanye di Area CFD

Heru Budi dan Bawaslu Saling Tunjuk soal Ketegasan Larangan Kampanye di Area CFD

Megapolitan
Begini Isi Surat Pernyataan yang Ditandatangani Butet Kertaredjasa terkait Pentas Teaternya

Begini Isi Surat Pernyataan yang Ditandatangani Butet Kertaredjasa terkait Pentas Teaternya

Megapolitan
Polisi Bantah Kasus Sopir Truk yang Dikeroyok Buruh Berakhir Damai

Polisi Bantah Kasus Sopir Truk yang Dikeroyok Buruh Berakhir Damai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com