Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Kembali dengan Harga Mahal, Penimbun Solar di Kembangan Raup Omzet Rp 92 Juta Per Hari

Kompas.com - 30/03/2022, 23:09 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kodim 0503 Jakarta Barat membongkar lokasi penimbunan solar di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (30/3/2022).

Komandan Distrik Militer 0503 Jakarta Barat Letkol Kav I Made Maha Yudhiksa mengatakan, solar yang dibeli dari SPBU di Jakarta Barat, disimpan di mobil tangki yang ada di lokasi penimbunan.

Berdasarkan keterangan pelaku, solar tersebut rencananya akan dijual kembali ke proyek konstruksi yang menggunakan alat berat.

"Katanya ada yang mesan dari proyek yang menggunakan alat berat. Tapi belum tahu secara spesifik di mananya. Pokoknya di wilayah Jakarta," kata Yudhiksa, Rabu.

Baca juga: Tempat Penimbunan Solar di Kembangan Digerebek, Bos Penimbun dan 5 Kendaraan Diamankan

Ia menyebutkan, pelaku menjual solar tersebut dengan harga lebih tinggi.

"Mereka jual bisa Rp 9.000 per liter kepada para pihak proyek tersebut," kata Yudhiksa.

Dalam sehari, penimbun solar tersebut bisa menjual 12 ton solar. Dari penjualan itu, pelaku dapat meraup omzet hingga Rp 92 juta setiap harinya.

"Mereka bisa raup pemasukan sampai Rp 92 juta dalam satu sampai dua hari. Mereka sudah beroperasi selama tiga minggu, jadi bayangkan saja sudah berapa keuntungannya," pungkas Yudhiksa.

Ia pun menjelaskan, penimbunan solar itu berhasil terbongkar berdasarkan laporan dari petugas di wilayah setempat.

Baca juga: Tempat Penimbunan Solar di Kembangan Tersembunyi di Balik Tempat Pembuangan Sampah

"Awalnya petugas mendapatkan informasi terkait indikasi, setelahnya dilakukan pemantauan selama dua hari. Hasilnya ditemukan barang bukti bahwa telah terjadi penimbunan solar," kata Yudhiksa.

Dalam penggerebekan itu pihaknya mengamankan seorang bos penimbun BZ alias Aming dan sejumlah kendaraan pengangkut solar yang sudah dimodifikasi.

"Penimbunan solar yang dilakukan oleh bos penimbun. Diamankan juga 5 unit alat transportasi sebagai alat angkutan penimbunan solar," imbuh Yudhiksa.

Ia menjelaskan, masing-masing kendaraan digunakan untuk fungsi yang berbeda.

Baca juga: M Taufik Bantah Isu Dirinya Keluar dari Partai Gerindra

"Pelaku pakai mobil boks yang tangkinya dimodifikasi. Dalam boks itu ada tangki besar, berkapasitas 4 ton. Kemudian dia belanja seperti biasa isi bensin. Nanti kalau sudah penuh, dia pindahkan ke mobil tangki," jelas Yudhiksa.

Sementara itu, lokasi penimbunan solar ielgal tersebut terletak di lokasi tersembunyi di balik tempat pembuangan sampah.

"Lokasinya di tempat pembuangan sampah, di lingkungan perkampungan. Tidak jauh dari jalan raya. Tapi memang kalau tidak kita cermati, tidak ketahuan," kata Yudhiksa.

Setelah diamankan, pelaku dan barang bukti diserahkan ke Polres Metro Jakarta Barat untuk penyelidikan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com