Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Ambulans Bawa Pasien Dihalangi di Tol Cawang

Kompas.com - 31/03/2022, 05:30 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan laju ambulans tengah dihalangi mobil pribadi viral di media sosial. 

Dalam narasi yang beredar bersama video itu disebutkan, ambulans tersebut sedang membawa pasien yang hendak menjalani operasi menuju Rumah Sakit (RS) Dharmais, Jakarta Barat.

Namun laju ambulans dihalangi oleh mobil pribadi saat berada di tol Cawang.

Baca juga: Viral Video Ambulans Bawa Pasien Dihalangi di Tol Cawang, Polisi Sebut Belum Ada Laporan

Dalam video terlihat sopir ambulans sudah menyalakan sirene tanda sedang membawa pasien. Satu per satu mobil yang ada di depan ambulans itu memberikan jalan. 

Namun, mobil Honda HRV bernomor polisi B 2475 TKO enggan berpindah lajur dan tetap menutupi laju ambulans tersebut.

Sopir ambulans pun sampai menyalakan klakson, namun mobil Honda HRV itu tetap bergeming dan enggan memberi jalan. 

Dalam video juga terlihat sopir HRV sempat menghentikan kendaraannya, turun dari mobil, lalu melayangkan protes kepada ambulans tersebut. 

Sopir HRV Enggan Beri Jalan karena Berada di Jalur Lambat

Pendamping sopir ambulans itu, Ares, menjelaskan, insiden penghalangan tersebut terjadi pada Senin (28/3/2022), sekitar pukul 13.30 WIB.

Ares membenarkan saat itu ia sedang bertugas membawa pasien yang hendak operasi ke Rumah Sakit (RS) Dharmais, Jakarta Barat.

"Posisi jalan kanan padat, terpaksa kami minta jalan kiri," ujar Ares, Rabu (30/3/2022).

Ares menyebutkan, beberapa mobil bersedia ke kanan saat kendaraannya meminta jalur kiri. Namun, mobil bernomor polisi B 2475 TKO itu justru enggan berpindah jalur dan mengadang laju ambulans.

"Dia (sopir mobil) nahan di kiri," kata Ares.

Baca juga: Ambulans Bawa Pasien Dihalangi di Tol Cawang, Pendamping Sopir: Kami Minta Lajur Kiri karena Kanan Padat

Sopir mobil HRV itu bahkan turun dari mobilnya untuk menyampaikan protes. Ia ngotot enggan memberi jalan ambulans karena tengah berada di jalur lambat.

"Dia turun dari mobil sambil bilang 'ini jalur lambat dan ambulans ke kanan'," kata Ares.

 Ares dan sopir mobil itu sempat cekcok. Ares mengatakan, ambulansnya sempat terjebak lama di dalam tol. Namun pasien akhirnya bisa tiba di RS Dharmais dengan kondisi selamat.

"(Namun) alhamdulillah tidak menimbulkan hal yang tak diinginkan," ujar Ares.

Setelah insiden itu, Ares pun mengunggah rekaman video yang diambil dari kamera ambulansnya ke akun tiktok Ares354. Rekaman video penghalang-halangan itu langsung dengan cepat viral di media sosial.

Baca juga: Halangi Ambulans, Sopir HRV Ngotot karena Berada di Jalur Lambat

RS Dharmais dan Polisi Belum Dapat Laporan

Humas RS Dharmais Anjari mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan dari sopir ambulans yang lajunya dihalangi itu. Ia menyebut, bisa saja ambulans dalam video itu memang hendak menuju RS Dharmais, namun milik fasilitas kesehatan lain.

"Sebagai Pusat Kanker Nasional, RS Kanker Dharmais biasa mendapatkan rujukan pasien kanker dari rumah sakit lain menggunakan ambulans. Kendaraan ambulans yang digunakan bisa berasal dari rumah sakit perujuk atau pihak lain," kata Anjari kepada Kompas.com, Rabu kemarin.

Baca juga: Ambulans Menuju RS Dharmais Dihalangi HRV, Pihak RS Angkat Bicara

 

Anjari pun menyayangkan ambulans itu harus dihalang-halangi oleh kendaraan pribadi.

"Kami prihatin dengan kejadian menghalangi jalannya ambulans yang sedang membawa pasien. Karena pasien yang dibawa ambulans biasanya dalam kondisi gawat darurat yang perlu segera mendapatkan penanganan di rumah sakit," katanya.

Kasat PJR Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya Kompol Sutikno mengatakan bahwa jajarannya belum mendapatkan laporan soal mobil menghalangi laju ambulans itu.

"Laporan belum ada memang," kata Sutikno.

Baca juga: Viral Video Ambulans Bawa Pasien Dihalangi di Tol Cawang, Polisi Sebut Belum Ada Laporan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com