JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Gerindra M Taufik dicopot dari jabatan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, surat penggantian M Taufik sudah dilayangkan ke DPRD.
"Sudah disampaikan, (surat) pergantian sudah, bulan Maret (surat diberikan kepada Ketua DPRD)," ujar Riza, saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/4/2022).
Baca juga: M Taufik Bantah Pencopotan dari Posisi Wakil Ketua DPRD DKI karena Kasus Korupsi Lahan Munjul
Dalam surat tersebut, kata Riza, sudah ditentukan juga pengganti Taufik untuk menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD, yakni Ketua Fraksi Gerindra DKI Jakarta Rani Mauliani.
Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, penggantian tersebut merupakan hal yang lumrah dilakukan sebuah partai.
Menurut Riza, tidak ada alasan khusus terkait pencopotan Taufik, kecuali untuk memberikan kesempatan bagi anggota lainnya untuk menjadi Wakil Ketua DPRD DKI.
"Seperti partai-partai lain, itu suatu hal biasa saja, memberikan kesempatan yang lain," ucap Riza.
Meski Taufik sudah dicopot sebagai Wakil Ketua DPRD DKI, Riza memastikan politisi senior itu tetap bersama Partai Gerindra.
"Pak Taufik tetap ya (di) partai Gerindra di DPD membantu saya, saya Ketua DPD, Pak Taufik sebagai Ketua Penasihat," ucap dia.
Terkait pencopotannya itu, Taufik membantah lantaran tersangkut kasus dugaan korupsi terkait pengadaan lahan di Munjul, Jakarta Timur.
Diketahui, nama Taufik sempat disebut dalam persidangan. Taufik disebut terlibat dalam proses pembayaran lahan Munjul Tahap II yang dilakukan oleh Perumda Pembangunan Sarana Jaya kepada PT Adonara Propertindo.
Hal itu terungkap saat jaksa mengkonfirmasi berita acara pemeriksaan (BAP) mantan Direktur Utama Pembangunan Sarana Jaya Yorry C Pinontoan.
"Dalam BAP 75, 'saya pernah diingatkan oleh Yaddy bahwa pernah ditelepon oleh Taufik di mana meminta kepada saya agar membantu Tommy Ardian dalam proses pembayaran tahap II terkait pengadaan tanah di Munjul," sebut Jaksa dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (3/2/2022).
Baca juga: Surat Pencopotan M Taufik sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Sudah Dilayangkan Gerindra
Terkait hal tersebut, Taufik menegaskan tidak memiliki kaitan sama sekali terkait kasus pengadaan lahan Munjul baik sebagai politikus ataupun sebagai anggota dewan.
"Kan saya enggak ada hubungannya sama Munjul, bukan di bawah koordinasi saya," ujar Taufik, Jumat.
Taufik menyebutkan, proses hukum kasus Munjul masih berjalan. Ia menilai penyebutan namanya dalam sidang bukan berarti menunjukkan keterlibatan dalam kasus pengadaan lahan Munjul.
"Ya semua orang disebut dalam sidang, banyak, itu kan bukan di bawah koordinasi saya," ucap Ketua Dewan Penasehat DPD Gerindra DKI tersebut.
Hal senada disampaikan Riza Patria. Dia mengatakan, pencopotan M Taufik tidak terkait dengan kasus korupsi pengadaan lahan Munjul.
"Enggak ada hubungannya dengan kasus-kasus ya," ucap Riza.
Di sisi lain, Taufik menduga, dirinya dicopot karena pernah mendoakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi presiden.
Hal itu dilontarkan Taufik saat menghadiri acara pelantikan Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya pada 6 Februari 2022 lalu.
Politisi Partai Gerindra itu menyayangkan jika benar pemecatan dirinya didasarkan pada doa yang pernah ia ucapkan untuk Anies. Sementara, Anies tidak memiliki afiliasi kepada partai politik apa pun.
"Masa doa saja enggak boleh," kata Taufik.
Baca juga: M Taufik Duga Dirinya Dicopot dari Posisi Wakil Ketua DPRD Karena Doakan Anies Jadi Presiden
Ia mengaku belum bisa memastikan alasan pencopotan tersebut karena belum memegang surat resmi pencopotan dari Gerindra.
"Saya enggak paham alasan (pasti) kenapa diganti, tapi yang jelas bahwa penggantian itu saya anggap biasa saja, wajar-wajar saja," imbuh Taufik.
Taufik mengatakan bahwa dia menerima keputusan Gerindra dengan lapang dada. Keputusan itu, menurutnya, adalah keputusan organisasi yang harus dihormati oleh anggota.
"Ya enggak apa-apa, kalau memang itu keputusan organsiasi, saya enggak akan bantah," tutur Taufik.
Diketahui, Taufik merupakan dedengkot di DPD Gerindra DKI. Ia menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra DKI selama 12 tahun, sejak 2008 hingga 2020.
Kepemimpinan Taufik di Gerindra baru tergantikan pada 2020. Jabatan itu kemudian dipegang oleh Ahmad Riza Patria.
Baca juga: Diisukan Keluar Partai, Ini Bantahan dan Sepak Terjang M Taufik Bersama Gerindra...
Selama kurang lebih 12 tahun kepemimpinannya, Taufik telah membawa partai besutan Prabowo Subianto itu menjadi partai yang cukup disegani di Jakarta.
Gerindra berada di posisi kedua dalam perolehan suara untuk DPRD DKI Jakarta di Pemilihan Umum Legislatif tahun 2014 dan 2019.
Gerindra juga sukses mengantarkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 2012, serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada 2017 menjadi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.