Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Goreng Mahal, Pedagang Gorengan: Biasa Untung Rp 200.000, Sekarang Rp 50.000

Kompas.com - 12/04/2022, 19:17 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang pedagang gorengan bernama Maman (58) mengaku bahwa keuntungannya menurun imbas harga minyak goreng yang mahal.

"Omzet enggak menurun, cuma penghasilan keuangan yang menurun karena diambil sama harga minyak tadi, dari Rp 28.000 per dua liter sekarang Rp 45.500 per dua liter. Ketahuan naik dua kali lipat," ujarnya saat ditemui di Perumahan Bukit Nusa Indah, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (12/4/2022).

Baca juga: Polda Metro Jaya Tetapkan 6 Tersangka Pengeroyok Ade Armando Saat Demo 11 April di DPR

Maman mengatakan, keuntungannya menurun karena dia tidak mengecilkan ukuran gorengan yang dijualnya, sedangkan biaya produksi naik, mulai dari harga baku tempe, tahu, dan minyak goreng.

"Kalau omzet sehari bisa Rp 1,7 juta sampai Rp 1,8 juta. Kalau untung paling ramai Rp 400.000, biasa misal untung Rp 200.000 sekarang jadi 50.000. Paling sepi puasa hari ketiga sampai nombok. Penurunan untung sekitar 40 persen," jelas Maman.

Menurut dia, harga minyak goreng melambung tinggi setelah kebijakan harga eceran tertinggi (HET) dicabut.

Baca juga: Bos PS Store Putra Siregar Ditangkap Polisi atas Kasus Dugaan Penganiayaan

Dalam sehari, ia menghabiskan sekitar 20 liter minyak goreng kemasan untuk memproduksi gorengan.

Pria yang sudah berjualan selama lima tahun di Perumahan Bukit Nusa indah itu biasanya menggunakan minyak goreng kemasan merek Sania yang saat ini harganya berkisar Rp 20.000 per liter.

Ia mengaku khawatir dengan kenaikan harga minyak goreng yang semakin hari semakin tak terkendali.

Baca juga: Histeris, Anak yang Lolos dari Kebakaran yang Tewaskan Sekeluarga Sempat Ingin Lompat ke Api

Jika kenaikan harga terus berlanjut hingga Lebaran, Maman mengatakan, nantinya ia terpaksa menaikkan harga jual gorengan dari Rp 1.000 per buah menjadi Rp 5.000 per tiga buah.

"Tanggapan cuma mau diturunin sajalah (harga) minyak goreng, jangan sampai segitu harganya. Harapannya naiknya jangan terlalu tinggi maksimal Rp 16.000 per liter. Soalnya kalau harga gorengannya dinaikin pada enggak mau juga pembelinya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com