Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Kalau Setelah Mudik Tak Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Tandanya Kita Lulus Ujian

Kompas.com - 18/04/2022, 05:30 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman, menilai bahwa momen mudik Lebaran tahun ini menjadi salah satu ujian terbesar pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

Pasalnya, mudik yang berlangsung di tengah pandemi ini akan diikuti pergerakan orang dari Jakarta dan sejumlah kota besar lainnya, ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Pergerakan orang dengan jumlah besar itu tentu berpotensi memunculkan lonjakan kasus Covid-19.

Karena itu, ia mengatakan, Indonesia akan lulus dari salah satu tantangan terbesar di masa pandemi ini jika tak muncul lonjakan kasus Covid-19 setelah mudik.

Baca juga: Ini Daftar Kendaraan yang Terbebas Ganjil Genap dan One Way di Tol Saat Arus Mudik Lebaran 2022

"Ini ujian. Kalau kita bisa kelola ini tanpa ada lonjakan kasus, tampaknya kita lulus dari ujian yang terbesar di masa pandemi," kata Dicky, saat dihubungi, Minggu (17/4/2022).

Ia mengatakan, jika pemerintah pusat dan daerah sukses mengelola mudik dan hasilnya tak ada lonjakan kasus Covid-19, maka akan menjadi modal besar bagi Indonesia untuk memasuki masa transisi.

Untuk itu, ia mengingatkan pemerintah pusat dan daerah agar mendesain mudik kali ini dengan meminimalisasi munculnya kerumunan yang bisa menjadi medium penularan Covid-19.

Ia pun menyarankan pemerintah berkoordinasi dengan pihak swasta agar bisa menyediakan sarana mudik bersama yang titik pemberangkatannya berada di kantor perusahaan. Dengan demikian, penumpukan orang di bandara, stasiun, terminal, dan pelabuhan bisa berkurang.

Baca juga: Polda Metro Jaya Bakal Berlakukan Ganjil Genap dan One Way di Tol Saat Arus Mudik Lebaran 2022

Selain itu, ia juga meminta pemerintah menggencarkan vaksinasi booster. Dengan demikian, masyarakat yang mudik dan sanak saudara mereka di kampung halaman tak saling menularkan Covud-19 ketika bersilaturahim di masa Lebaran.

"Upaya mengurangi risiko penularan dengan peningkatan status imunitas, dalam hal ini booster, menjadi sangat penting," tutur Dicky.

Adapun Presiden Joko Widodo mengatakan, kondisi arus mudik tahun ini diperkirakan sangat ramai.

Presiden mengungkapkan, berdasarkan data pemerintah ada puluhan juta kendaraan pribadi yang akan menempuh perjalanan mudik pada Lebaran mendatang.

"Arus mudik tahun ini diperkirakan akan sangat besar, menurut laporan yang saya terima, diperkirakan ada 23 juta mobil pribadi dan 17 juta sepeda motor yang akan melakukan perjalanan mudik di Pulau Jawa saja," ujar Jokowi dalam keterangan video pada Kamis (14/4/2022) sore.

Merujuk kepada perkiraan itu, pemerintah tetap ingin agar perjalanan mudik tetap aman, lancar dan penuh kegembiraan.

Menurut Jokowi, pemerintah selalu meletakkan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama baik dari sisi keselamatan perjalanan selama mudik, maupun keselamatan kesehatan.

Oleh karena itu, Jokowi menegaskan agar jangan sampai ada lonjakan kasus Covid-19 yang tak terkendali setelah mudik dan hari raya Idul Fitri.

"Oleh karena itu pemerintah akan melakukan pengaturan-pengaturan perjalanan mudik secara ketat dan terperinci," tutur Jokowi.

"Para menteri dan seluruh jajaran pemerintah sedang bekerja keras untuk menyiapkan aturan-aturan ini. Pekan depan akan kami sampaikan kepada selurh masyarakat," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com