Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Perjuangan Kartini dari Jaksel, Berprofesi sebagai Driver Ojol dan Jadi Tulang Punggung Keluarga

Kompas.com - 21/04/2022, 08:11 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Nuzula Fitria (35) bukanlah ibu rumah tangga biasa. Di sela-sela kesibukannya mengurus rumah dan keluarga, ia juga dengan besar hati membantu suaminya untuk mencari nafkah.

“Kalau suami lagi enggak dagang, saya pinjam motornya buat nge-bid, tapi kalau dia dagang, saya tungguin sampai selesai, baru nanti saya pinjam,” ucap Nuzula Silvia pada Kompas.com, Kamis (21/4/2022).

Nge-bid yang disinggung Nuzula adalah istilah yang biasa dipakai oleh pengemudi ojek online (ojol) saat mencari pelanggan. Ya, Nuzula memang berprofesi sebagai pengemudi ojol meski awalnya tidak penuh waktu.

Tinggal di Jakarta menuntut ia untuk lebih keras bekerja agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

Baca juga: UMKM, Ini Cara Mudah Daftar ShopeeFood Merchant

Tadinya hanya iseng-iseng. Akan tetapi, arah hidup berubah menjadi jauh lebih baik setelah ia bergabung sebagai armada ojol ShopeeFood.

Penghasilannya sebagai driver ojol bahkan mampu mencukupi kebutuhan rumah tangganya sehari-hari, bahkan cukup untuk mencicil motor baru sebagai kendaraan untuk ngojek dan bayar sewa rumah.

Kartini dari Jaksel

Saat ini, Nuzula tinggal bersama suami dan anaknya di Kampung Melayu Kecil, Bukit Duri, Jakarta Selatan (Jaksel). Wanita kelahiran 1987 ini, awalnya bekerja sebagai pegawai toko elektronik di Pasar Minggu, Jaksel.

Sebelum memutuskan untuk berprofesi sebagai ojol, Nuzula Fitria sempat menjadi kuli gosok.Dok Nuzula Fitria Sebelum memutuskan untuk berprofesi sebagai ojol, Nuzula Fitria sempat menjadi kuli gosok.

Namun, kondisi tubuhnya yang terus menurun pasca terinfeksi Covid-19 membuatnya tidak bisa lagi bekerja dengan jam yang terlalu padat.

Situasi itu pun membuatnya harus mengundurkan diri dari pekerjaannya yang sudah ditekuni selama 10 tahun ke belakang.

Baca juga: Cara Daftar Driver ShopeeFood Terbaru 2022

Saat kehilangan pekerjaan, kondisi perekonomian keluarganya pun ikut berdampak. Selama ini, gaji dari pekerjaannya sebagai pegawai toko merupakan sumber penghasilan utama keluarga.

Adapun suami Nuzula berdagang baju kaki lima di Glodok. Sayangnya, penghasilan yang didapat belum mampu mencukupi kebutuhan hidup pokok keluarganya.
Dalam satu hari, suaminya hanya menghasilkan dari satu atau dua helai pakaian yang terjual.
Tak jarang, ia harus pulang tanpa membawa uang.

Nuzula Fitria, Kartini dari Jakarta Selatan yang berhasil mengangkat ekonomi keluarganya.Dok Nuzula Fitria Nuzula Fitria, Kartini dari Jakarta Selatan yang berhasil mengangkat ekonomi keluarganya.

Selain itu, keterbatasan fisik pada tulang kaki, serta diabetes dan darah tinggi akut yang dialami sang suami, membuatnya tidak bisa beraktivitas secara maksimal.

Untuk menambah penghasilan, Nuzula awalnya menjadi tukang setrika keliling untuk para tetangga. Di lingkungan tempat ia tinggal, profesi seperti itu biasa disebut “kuli gosok”.

Namun lagi-lagi, penghasilannya masih belum bisa menutupi kebutuhan sehari-hari keluarga.

“Saya memutar otak. Kalau begini terus, bisa-bisa saya enggak makan. Akhirnya, suami yang kasih saran, coba daftar ShopeeFood aaja. Nanti, motornya dipakai bergantian,” ujarnya berkisah.

Siapa sangka, keputusannya banting setir dan menjadi driver ojek online, membuahkan hasil yang manis.

“Target saya minimal Rp 100.000 sehari. Itu kalau sepi ya. Kalau lagi ramai, saya bisa dapat ratusan ribu rupiah dalam sehari,” sambung Nuzula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com