Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marsya Nurmaranti, Berbagi Kebahagiaan lewat Dunia Kerelawanan

Kompas.com - 22/04/2022, 10:46 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia relawan menjadi daya tarik tersendiri bagi Marsya Nurmaranti. Ketertarikan Marsya pada kerelawanan dimulai saat berusia 20 tahun.

Dia mulai mencari kegiatan sosial. Misalnya pada bulan Ramadhan, ia terlibat dalam kegiatan sosial di panti asuhan dekat rumahnya.

Saat itu, ia merasa cukup kesulitan untuk mencari komunitas relawan. Sehingga ia hanya bergabung dengan suatu komunitas pada momentum tertentu.

Kemudian, Marsya memutuskan untuk menjadi relawan pengajar karena tertarik dengan dunia anak-anak.

Baca juga: Kasatpol PP Tanjung Priok Evita Wahyu: Kita Mampu Laksanakan Tugas di Lapangan

Ia bergabung dengan Komunitas Sahabat Anak Manggarai di Jakarta Selatan. Informasi soal komunitas tersebut ia dapat dari teman kampusnya di Universitas Indonesia (UI).

Dalam komunitas tersebut, Marsya menjadi pengajar anak-anak kelompok marjinal. Selama lima tahun ia aktif di komunitas Sahabat Anak, sejak 2012 hingga 2017.

Pada 2015, Marsya menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Ekonomi UI jurusan manajemen marketing. Sebelumnya ia juga kuliah di jurusan komunikasi penyiaran broadcasting ekstensi D3.

Setelah lulus kuliah, ia bekerja di sebuah non-governmental organization (NGO) atau lembaga swadaya masyarakat non-profit. Selanjutnya pada 2016, Marsya bergabung dengan Indorelawan.

Indorelawan merupakan organisasi nirlaba berbasis online yang mempertemukan organisasi sosial dengan siapa pun yang ingin menjadi relawan.

"Penasaran ingin kerja di (lembaga) non-profit, akhirnya beraniin diri 2016 join indorelawan sebagai community manager," ucap Marsya, kepada Kompas.com, Selasa (19/4/2022).

"Karena job desc-nya itu berhubungan dengan media sosial, berhubungan dengan event. Saat di Sahabat Anak, ternyata skill yang aku dapat bisa aku terapkan di dunia pekerjaan, itu baru awal bergabung," tutur dia.

Baca juga: Cerita Amanda Tergerak Jadi Relawan Covid-19 hingga Cari Pertolongan Ahli untuk Pulihkan Psikis

Setelah bergabung, ia mengaku menjadi semakin tertarik dengan Indorelawan karena menaungi berbagai isu yang ada.

Ada sekitar 19 isu yang menjadi fokus Indorelawan, antara lain pendidikan, kesehatan lingkungan, kesetaraan gender, dan kesejahteraan hewan.

Ia pun merasa cocok dengan Indorelawan karena memiliki visi dan misi yang sama yaitu ingin menjadikan kerelawanan sebagai gaya hidup anak muda Indonesia.

Kini, perempuan kelahiran tahun 1990 ini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indorelawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com