Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Keberangkatan KA pada 27 April-1 Mei 2022 Paling Banyak Dipesan Pemudik

Kompas.com - 25/04/2022, 10:13 WIB
Reza Agustian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, tiket keberangkatan kereta api tanggal 27 April sampai 1 Mei 2022 paling banyak dipesan untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen.

"Paling banyak diminati masyarakat dan pemesanan sudah banyak dilakukan sejak jauh hari sebelumnya," kata Eva dalam keterangannya, Minggu (24/4/2022).

Menurut Eva, pada periode tersebut, tingkat keterisian tempat duduk sudah mencapai 90 sampai 97 persen.

Baca juga: Tiket Kereta Api Jelang Lebaran di Stasiun Gambir dan Pasar Senen Masih Tersedia

Sementara itu, masa angkutan Lebaran 1443 H melalui perjalanan kereta api ditetapkan mulai 22 April sampai 13 Mei 2022.

"Dengan total jumlah tempat duduk yang disediakan PT KAI Daop 1 Jakarta sebanyak 785.800," ujarnya.

Pada periode tersebut, di area Daop 1 Jakarta, sebanyak 61 kereta api dijadwalkan melakukan perjalanan per hari.

"Kapasitas tempat duduk yang disediakan rata-rata 35.700 per hari, 15.900 di Stasiun Gambir dan 19.800 di Stasiun Pasar Senen," kata Eva.

"Sesuai aturan dari pemerintah, kapasitas yang ditetapkan untuk kereta api jarak jauh yaitu 100 persen," sambung dia.

Baca juga: Porter Stasiun Gambir, Berharap THR dari Kedermawanan Pemudik

Eva mengungkapkan, untuk wilayah Daop 1 Jakarta seperti Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bekasi, Cikarang, Karawang, dan Cikampek, sebanyak 289.500 tiket telah terjual.

"Untuk keberangkatan pra-Lebaran periode 22 April sampai 1 Mei dengan okupansi 81 persen dari total tiket yang disediakan yakni 358.100 tempat duduk," tuturnya.

Lebih lanjut, Eva meminta masyarakat untuk memperhatikan persyaratan perjalanan dengan kereta api sesuai Surat Edaran Kemenhub Nomor 49 Tahun 2022.

"Mulai 20 April 2022, pelanggan KA jarak jauh usia 6 sampai 17 tahun yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua tidak diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes PCR atau rapid test antigen, namun wajib sudah divaksinasi dosis kedua," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com